Indonesia mendapat penghargaan dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO). Penghargaan diberikan karena Indonesia dianggap sukses dengan program literasi atau pemberantasan buta huruf tahun 2012 ini.
Terpilihnya Indonesia sebagai pemenang disampaikan oleh Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova, yang dilansir laman resmi badan PBB ini, Rabu (23/08). Dalam rilisnya, UNESCO menyampaikan, Indonesia menerima 1 dari 2 penghargaan bergengsi UNESCO King Sejong Literacy Prizes atas program bertajuk “Peningkatan kualitas pendidikan literasi melalui literasi kewirausahaan, budaya membaca dan pelatihan para pendidik.”
Penghargaan tersebut akan diserahkan pada upacara yang akan digelar di markas UNESCO, 6 September mendatang, dalam rangkaian perayaan Hari Aksara Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 September.
Disamping penghargaan berupa medali dan sertifikat, penyelenggara pengembangan pendidikan masyarakat di Indonesia berhak memperoleh hadiah sebesar US$20.000.
UNESCO King Sejong Literacy Prizes ini melibatkan 3 juta orang, sejumlah daerah yang mengedepankan pemberantasan buta huruf pada wanita dengan mengombinasikan keahlian dasar dan pelatihan literasi mendasar.
Dua negara lain yang mendapat penghargaan UNESCO adalah, Rwanda, Bhutan dan Kamboja. Rwanda meraih penghargaan UNESCO King Sejong Literacy Prize melalui program bertajuk "Program Literasi Orang Dewasa Nasional" yang digerakkan oleh Gereka Pantekosta di negara tersebut.
Program ini terpilih karena memfokuskan penerapannya kepada perempuan dan remaja putus sekolah serta telah menjangkau lebih dari 100.000 orang yang tersebar di 3.500 pusat literasi.
Sementara itu, Bhutan dengan program berjudul "Program Pendidikan Informal dan Berkelanjutan" dianugerahi penghargaan UNESCO Confucius Prizes for Literacy. Terakhir, Kolombia meraih penghargaan yang sama dengan program bertajuk "Program Sistem Interaktif (Transformemos Educando)".
© Copyright 2024, All Rights Reserved