Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali erupsi pada Senin (19/02) pagi. Letusan kuat itu menyemburkan abu vulkanik setinggi 5 kilometer dari puncak dan menyebabkan kawasan itu gelap gulita.
Petugas Pos Pengamat Gunung Sinabung, Umar Rosadi, mengatakan letusan terjadi pada pukul 08.56 WIB disertai guguran awan panas.
“Erupsi pukul 08.56 WIB. Erupsi besar disertai suara gemuruh. Kolom abu (erupsi) 5 kilometer," terang Umar.
Secara bersamaan, terjadi luncuran awan panas yang mengarah ke Selatan dan Timur-Tenggara. “Awan panas secara bersamaan. Awan panas ke Selatan sejauh 4,9 kilometer dan Timur-Tenggara 3,5 kilometer," terang dia.
Semburan abu vulkanik akibat erupsi tersebut cukup tebal dan menyebabkan terhalangnya cahaya matahari. Akibatnya, kawasan itu menjadi gelap gulita dan jarak pandang memendek.
“Kondisi di sekitar lokasi gelap karena tertutup abu vulkanis," terang dia.
Pihak PVMBG terus memantau aktivitas gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara itu dari CCTV dan Thermal Cam milik PVMBG - Badan Geologi. Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada radius 7 kilometer dari puncak.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tanah Karo, Natanail Perangin-angin mengatakan dua kecamatan yang terdampak erupsi paling parah adalah Kecamatan Payung dan Kecamatan Tiganderket. Jarak pandang di kedua wilayah itu hanya berkisar 5 sampai 10 meter.
BPBD saat ini telah melakukan penyisiran di zona-zona merah untuk memastikan apakah ada korban. “Relawan kami sudah menyisir, tanya kepala desa, dan sampai saat ini belum ada laporan soal korban," jelasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved