Gempa embusan yang terjadi di Gunung Slamet, Jawa Tengah, cenderung meningkat. Meski tidak terjadi lagi gempa tremor menerus, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Siaga level III terhadap Gunung Slamet.
Kepada pers, Senin (06/10), Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan,
berdasarkan data PVMBG (di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, desa Gambuhan, Pemalang, dalam 18 jam terakhir terekam ratusan kali gempa embusan.
Pengamatan pada Senin (06/10), pukul 00.00-06.00 WIB, secara visual teramati adanya embusan asap putih tebal setinggi 100-300 meter, sedangkan gempa embusan yang terekam sebanyak 143 kali.
Selanjutnya pada pukul 06.00-12.00 WIB, secara visual teramati embusan asap putih tebal setinggi 50-300 meter dan terekam adanya gempa embusan sebanyak 200 kali.
Surono menyebut, selama 18 jam terakhir, tidak terekam adanya gempa tremor menerus seperti yang terjadi dalam periode-periode pengamatan sebelumnya. “Meskipun demikian, kami simpulkan bahwa aktivitas kegempaan Gunung Slamet masih tinggi, sehingga statusnya tetap Siaga level III,” ujar dia.
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat tetap dilarang beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak Gunung Slamet. Di luar radius 4 kilometer tersebut, aman untuk berbagai aktivitas seperti pertanian, wisata, dan kegiatan sosial lainnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved