Jumlah warga yang mengungsi akibat meletusnya Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, terus meningkat. Hingga hari ini, Senin (16/09), jumlah pengungsi telah mencapai 5.956 jiwa.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kepada pers, Senin (16/09). "Pengungsi tersebar di tujuh titik, yaitu di Jambur Sempakata (2.730 jiwa), GBKP Klasik (590 jiwa), GBKP Kota (1.400 jiwa), Jambur Desa Payung (420 jiwa), Jambur Taras du Berastagi (750 jiwa), Masjid Agung (60 jiwa), dan PPWG Kabanjahe (56 jiwa)," ujar Sutopo.
Ditambahkan Sutopo, pengungsi berasal dari 6 desa yang berada di radius 3 kilometer dari Gunung Sinabung. "Sesuai rekomendasi PVMBG yaitu Desa Simacem, Bekerah, Sukameriah, Sukanalu Teran, Sigarang-garang, dan Mardinding di Kecamatan Namanteran," ucap dia.
Kata Sutopo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumetara Utara telah membuka dapur umum bagi para pengungsi. "BPBD Sumut sedang menyiapkan 2.000 selimut. Kebutuhan makanan pengungsi telah dilayani oleh Dinas Sosial Karo. Persediaan beras di Bulog mencukupi. Posko kesehatan didirikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karo dan Provinsi Sumut," jelasnya.
Bantuan saat ini sudah berdatangan dari berbagai pihak untuk membantu pengungsi. "Masker juga sudah dibagikan kepada sebagain masyarakat. Tim Reaksi Cepat BNPB mendampingi Pemda Karo dan BPBD Sumut dalam penanggulangan bencana terkait pendampingan teknis, logistik, administrasi dan pendanaan," terang Sutopo.
Sementara itu, kondisi Gunung Sinabung hingga, Senin (16/09), terpantau masih mengeluarkan asap putih keabu-abuan. "Arah asap dominan ke Timur hingga Timur Laut membawa abu vulkanis. Status Gunung Sinabung masih tetap Siaga (level III). Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dan informasi dan petugas berwenang," terang dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved