Indonesia siap berkontribusi mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa ke Suriah jika seluruh pihak terkait sepakat menyelesaikan konflik di Suriah secara damai tanpa opsi militer.
Indonesia siap berkontribusi mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa ke Suriah jika seluruh pihak terkait sepakat menyelesaikan konflik di Suriah secara damai tanpa opsi militer.
“Kalau solusinya adalah gencatan senjata, dan ada pasukan PBB yang mengawasi perdamaian, Indonesia siap untuk mengirimkan militernya untuk 'peace keeping'," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/09).
SBY mengatakan, dalam pertemuan puncak G20 di Rusia, Indonesia menyampaikan pendapatnya atas keperluan untuk mendorong opsi damai bagi penyelesaian konflik di Suriah yang telah menelan ribuan korban jiwa dalam 2 tahun terakhir.
Dijelaskan SBY, dalam G20, terdapat 2 kubu terkait penyelesaian konflik Suriah. Kubu pertama, pihak yang menghendaki penggunaan kekuatan militer untuk menghukum pemerintah Suriah atas dugaan serangan dengan menggunakan senjata kimia, dengan ataupun tanpa mandat dari PBB.
Sementara itu kubu yang kedua, tambah Presiden, berpendapat jika tindakan terhadap Suriah harus mendapat mandat PBB, yaitu Dewan Keamanan.
SBY berharap makin banyak yang mendukung upaya penyelesaian secara damai yaitu suatu opsi politik tanpa opsi militer. Kata SBY, penyelesaian konflik Suriah hendaknya harus mampu mengakhiri aksi kekerasan dan perang saudara sehingga bantuan kemanusiaan dapat menjangkau negara itu untuk menolong rakyat sipil yang menjadi korban.
Presiden SBY menyampaikan bahwa dirinya telah mengirim surat pada negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB, Presiden Suriah Bashar as-Assad, pemimpin ASEAN, dan Amerika Latin terkait tawaran solusi konflik Suriah tersebut. "Itu diplomasi all out kita," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved