Ini buntut kerusuhan massal di galangan kapal PT Drydocks World Graha di Tanjung Uncung, Batam, Kamis (22/04). Sejak Jumat (23/04) siang, warga India yang bermukim di kota industri itu, bergegas pulang melalui Singapura.
Para karyawan, dan keluarga berkewarganegaraan India terlihat memenuhi Pelabuhan Tanjung Uncang, Batam. Menggunakan kapal ferry, seratusan karyawan warga India itu, bertolak meninggalkan Batam menuju Singapura. Mereka tak bersedia berkomentar saat ditanyai wartawan soal tujuan kepergian mereka.
Yang pasti jelas terlihat wajah mereka dalam rona ketakutan. Boleh jadi, mereka khawatir terjadi hal-hal tak diinginkan, berkaitan dengan aksi kerusuhan yang kabarnya dipicu oleh komentar rasis seorang warga India di PT Drydocks itu.
Seorang petugas pelabuhan menggambarkan, kepergian mereka tidak seperti biasanya. Warga India itu terlihat tergesa-gesa, bergegas, sambil berlari-lari kecil, dengan bawaan tas ransel dan koper. Semuanya seperti ingin secepatnya keluar dari wilayah itu, dan segera kembali ke negaranya.
Kapoltabes Barelang, Kombes Leonidas Braksan mengatakan, warga India, karyawan di Drydock rata-rata pulang ke negaranya. Mereka memang diliburkan setelah kantor mereka terbakar, dalam kerusuhan yang mengakibatkan sembilan orang luka-luka, dan puluhan kendaraan hangus terbakar. "Mereka ke Singapura untuk pulang ke negaranya."
Leonidas mengungkapkan, tidak ada pengawalan khusus bagi pekerja India yang akan pulang melalui Singapura itu. Soalnya, kondisi di Batam sudah relatif aman, dan terkendali. Menurut dia, semua sudah berjalan normal. "Kerusuhan itu kan ada di pelabuhan, beda dengan Batam yang memang relatif aman."
Kerusuhan dipicu oleh seorang manajer berkebangsaan India. Seperti diungkap Wakil Kepala Divisi Humas Polri, Kombes Zaenuri Lubis, warga India itu marah-marah sambil memaki anak buahnya dengan kalimat rasis, orang Indonesia bodoh.
Hanya sekitar setengah jam kemudian, isu sudah menyebar hampir ke seluruh karyawan perusahaan yang mempekerjakan 8.000-an orang itu. Tak lama kerusuhan massal meletus, disertai pembakaran di sana-sini. Sembilan orang luka-luka, lima di antaranya warga asing, dan selebihnya warga lokal.
© Copyright 2024, All Rights Reserved