Sebuah rumah sakit jiwa di Desa Luka, sebelah utara Moskwa, terbakar, Jumat dinihari (13/09) waktu setempat. Dalam insiden ini sedikitnya 37 orang tewas. Para sukarelawan pemadam kebakaran berjuang mengendalikan api beberapa menit setelah kebakaran terjadi.
Kejadian ini merupakan kebakaran kedua yang menimpa sebuah rumah sakit jiwa di Rusia dalam satu tahun terakhir. Dua kali peristiwa ini semakin meningkatkan keraguan atas kemampuan Rusia merawat warganya yang menderita gangguan jiwa.
Markas pemadam kebakaran terdekat berada 45 kilometer dari lokasi kebakaran dan membutuhkan waktu 45 menit hingga mobil-mobil pemadam kebakaran tiba.
Para penyidik dan kepala rumah sakit menduga salah seorang pasien yang menyebabkan kebakaran ini.
Gubernur Novgorod Sergei Mittin mengatakan, kemungkinan besar kebakaran itu adalah sebuah kecelakaan. "Staf medis melihat seorang pasien terbakar hidup-hidup. Kemungkinan besar dia sedang merokok di tempat tidur dan ranjangnya terbakar," kata Mittin dikutip kantor berita Interfax.
Mittin mengatakan, bangsal perawatan yang habis dilalap api adalah bangsal yang ditempati para pasien penderita penyakit parah. Sebagian korban tewas diduga adalah pasien yang tengah mendapatkan obat penenang.
Sementara, Kepala Rumah Sakit Gusein Magomedob mengatakan, obat penenang diberikan kepada pasien sesuai resep. Namun tidak jelas berapa banyak pasien yang mendapatkan obat penenang saat kebakaran terjadi.
Sebenarnya para penyidik dan jaksa sempat mengingatkan bahwa gedung rumah sakit jiwa itu sudah tak layak pakai. Namun, pengadilan hanya memerintahkan manajemen memperbaiki kondisi gedung itu hingga Agustus 2014.
"Gedung yang terbakar itu sudah tak layak pakai," kata Kepala Pengawasan Keamanan Gedung Kementerian Urusan Darurat, Yuri Deshevykh, kepada kantor berita ITAR-TASS.
© Copyright 2024, All Rights Reserved