Pemerintah Indonesia siap mengajukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan para pemimpinnya, termasuk Hasan Tiro, ke Dewan Keamanan PBB untuk didaftarkan sebagai organisasi teroris. "Hal itu sempat kita pertimbangkan, dan kita siap untuk men-DK-kan GAM," ujar Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) Marty Natalegawa, di Jakarta, akhir pekan lalu.
Rencana mengajukan GAM dan Hasan Tiro dan kawan-kawan, katanya, sudah cukup lama dipertimbangkan, namun pelaksanaannya belum dapat dilakukan karena terbentur pada proses peradilan yang belum selesai terhadap Hasan Tiro di Swedia. "Untuk sementara kita endapkan dulu opsi tersebut, dan kita lihat perkembangan di Stockholm," katanya.
Kejaksaan wilayah Stockholm di Swedia, saat ini tengah memeriksa berkas-berkas yang diajukan Pemerintah Indonesia yang berisi bukti-bukti keterlibatan Hasan Tiro dan sejumlah pimpinan GAM lainnya -yang bermukim di Swedia dan berkewarganegaraan Swedia- dalam aksi-aksi terorisme di Indonesia.
Berkas-berkas tersebut telah disampaikan oleh utusan khusus Indonesia, Ali Alatas, kepada pemerintah Swedia. Pihak berwenang Indonesia menduga, Hasan Tiro memiliki peranan dalam sejumlah aksi terorisme yang disinyalir dilakukan GAM di Indonesia, termasuk pengeboman di Atrium Senen, bandara Soekarno-Hatta, Bursa Efek Jakarta, Mal Cijantung, dan dekat Kantor PBB, di Jakarta.
Sementara itu, pihak berwenang Swedia baru-baru ini kembali mengajukan permintaan agar Indonesia mengirimkan bukti-bukti tambahan, guna melihat lebih jelas keterkaitan Hasan Tiro dan kawan-kawan dengan aksi terorisme di Indonesia. Menlu Hassan Wirajuda dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR mengatakan, Indonesia akan segera mengirimkan bukti-bukti tambahan yang diminta Swedia.
Dari Banda Aceh dilaporkan, Pasukan TNI dari Yonif 408 yang dipimpin Letda Inf Suwarna, Jumat (12/9) kemarin, menggerebek markas kelompok GAM, di kawasan Bandar Alam, Kabupaten Aceh Timur. Tempat itu selama ini dijadikan tempat persembunyian Komandan GAM wilayah Peurelak yang juga Juru Penerangan GAM, Tgk Ishak Daud.
"Meskipun dalam penggerebekan itu Ishak Daud dan pengawalnya berhasil lolos dari sergapan, setelah terjadi kontak senjata, setidaknya kita telah menemukan jejak pimpinan GAM itu," ujar Dansatgaspen Koops TNI, Letkol CAJ Ahmad Yani Basuki, Jumat malam. Aparat keamanan juga menyita sebuah tas yang berisikan kartu pengenal dan HP satelit yang diyakini milik Ishak Daud.
Dikatakannya, keyakinan aparat didasarkan atas dompet yang ditemukan di dalam tas yang di dalamnya terdapat selembar kartu warna biru bertuliskan Penerangan GAM atas nama Tgk Ishak Daud. Selain itu juga terdapat sebuah kartu anggota GAM lain atas nama Zulkifli Mahfud dengan jabatan pelatih tentara GAM Aceh Timur, dan sebuah kartu pengenal RCTI atas nama Diky Martiac.
Menurut Ahmad Yani, kelompok Ishak Daud yang kini menjadi target pemburuan pasukan TNI dinilai paling ganas melakukan kegiatan penculikan dan penyanderaan. Bahkan, sampai sekarang wartawan RCTI Ersa Seregar dan kameramen Feri Santoro bersama dua ibu rumah tangga yang juga istri perwira TNI masih disandera di markas Ishak Daud.
© Copyright 2024, All Rights Reserved