Kondisi dan stabilitas keamanan di Bahrain kian memanas. Kerusuhan dan aksi demontrasi berkembang makin luas pasca tewasnya seorang remaja berusia 16 tahun saat ikut berunjuk rasa di dekat Manama, ibukota Bahrain. Remaja ini tewas akibat tertembak senjata polisi.
Kantor berita AFP, Jumat (15/02) melaporkan, penembakan tersebut terjadi pada Kamis pagi (14/02), saat para demonstran antipemerintah menggelar aksi untuk memperingati 2 tahun aksi demonstrasi pro-reformasi. Remaja putra berumur 16 tahun ditembak di desa Daih di pinggiran Manama saat aksi berlangsung.
Kejadian ini menimbulkan kemarahan demontran yang menggelar aksi demo hingga malam hari. Bahkan sejumlah warga desa berdiri di atas atap-atap rumah sembari meneriakkan "Allahu akbar" guna menunjukkan perlawanan.
Akibat situasi yang memanas, pusat-pusat bisnis di ibukota Bahrain diliburkan. Banyak pegawai yang melakukan mogok kerja untuk mengikuti demo tersebut. Aksi itu diprakarsai oleh oposisi Syiah. Rencananya, aksi demo akan kembali dilakukan hari ini. Massa akan berkumpul di Pearl Roundabout, pusat demo antipemerintah yang telah dimulai sejak 14 Februari 2011.
Selama 2 tahun ini, warga Syiah di Bahrain terus menggelar aksi demo di negeri monarki Sunni itu. Dalam aksi demo antipemerintah itu, para demonstran menuntut reformasi politik dan kebebasan yang lebih besar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved