Mutiara merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai tinggi. Perairan Indonesia dianugerahi berkah 2 spesies kerang penghasil mutiara, berwarna bibir putih perak dan spesies keemasan. Ini membuat mutiara Indonesia memiliki nuansa warna yang luas. Bahkan, Indonesia kini menjadi penghasil mutiara terbesar di dunia untuk jenis south sea pearl (SSP).
Demikianlah dikemukakan Ketua Pengembangan Produk Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi) Ratna Zhuhury, kepada politikindonesia.com saat ditemui di acara Indonesia Pearls Festival di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (01/11).
Ratna mengatakan, SSP yang berasal dari kerang jenis Pinctada Maxima, pengembangannya saat ini tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Daerah penghasil mutiara jenis ini antara lain, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
“Saat ini saya yang melakukan pembudidayaan mutiara di Selat Balat, Teluk Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat,” ujar Ratna yang juga menjadi salah satu di antara puluhan pengusaha dan pedagang mutiara yang mengikuti festival mutiara ini.
Kepada Elva Setyaningrum, pengusaha mutiara ini bicara panjang lebar tentang prospek bisnis mutiara. Tak lupa pula Ratna berbagi tips tentang cara mudah membuktikan sebuah mutiara asli atau palsu hingga cara menaksir harga sebuah mutiara. Berikut petikan wawancaranya.
Bisa anda jelaskan, apa sebenarnya mutiara itu?
Mutiara adalah sejenis batu permata dalam berbagai bentuk. Mutiara merupakan hasil dari biomineralisasi kerang dan siput sebagai anggota moluska. Mutiara alami terbentuk karena iritasi yang disebabkan oleh sesuatu yang asing yang masuk ke dalam kerang. Mekanisme pertahanan diri kerang akibat gangguan iritasi ini menghasilkan nacre yang terkomposisi sebagian besar dari kalsium karbonat.
Walau semua kerang dan siput dianggap dapat menghasilkan mutiara, namun tidak seluruhnya menghasilkan mutiara dengan kualitas yang dapat diterima sebagai perhiasan.
Kalau di Indonesia, ada berapa jenis mutiara yang bisa diterima jadi perhiasan?
Mutiara Indonesia terbagi 2 jenis, yaitu mutiara alami dan budidaya. Tapi mutiara alami sulit diprediksi. Bahkan sekarang sudah jarang ditemukan. Sedangkan mutiara hasil budidaya yang banyak diperdagangkan adalah mutiara Akoya, Tahiti, SSP dan mutiara air tawar yang banyak terdapat di China dan Jepang.
Khusus untuk SSP asal Indonesia, memiliki banyak keunikan. Mutiara ini punya kelebihan berupa warna maupun kilaunya yang mempesona dan abadi sepanjang masa sehingga sangat digemari di pasar internasional dan biasanya dipasarkan dalam bentuk loose dan perhiasan.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan sebuah mutiara?
Mutiara memang komoditas mewah dan eksklusif. Untuk mendapatkan sebutir mutiara alami berdiameter 13-20 milimeter (mm) dibutuhkan waktu selama 4 tahun. Hal itu tentunya dibarengi dengan perawatan yang sangat telaten.
Bagaimana dengan membudidaya mutiara?
Budidaya mutiara dilakukan sekitar 20 meter di bawah permukaan laut. Setiap minggu, kulit kerang itu dibersihkan, begitu terus-menerus selama 40 bulan. Budidaya mutiara membutuhkan penanganan yang sangat hati-hati. Salah satu syaratnya, tidak boleh ada polusi, baik di laut maupun di daratan sekitarnya. Untuk mencapai lokasi pembudidayaan, mobil harus diparkir beberapa kilometer sebelumnya.
Demikian juga untuk mencapai lokasi di laut, mendekati 2 kilometer dari lokasi, kita tidak boleh menggunakan perahu motor, tetapi perahu dayung.
Ketelatenan ini akan menentukan kualitas mutiara. Tingkat keberhasilan memanen mutiara berbeda-beda antara satu pengusaha dan yang lain. Tingkat keberhasilannya sekitar 20-75 persen. Itu pun tidak semuanya benar-benar berkualitas.
Bagaimana caranya membedakan mana mutiara asli dan palsu?
Caranya sederhana, geratkan saja butir mutiara itu ke gigi kita. Kalau terasa kasat seperti ada pasir dan gigi sedikit ngilu, itu asli. Kalau licin, itu palsu.
Lebih mudah lagi bisa dengan membakar mutiara tersebut. Jika melecet dan meninggalkan bekas pembakaran, itu palsu. Tapi kalau tidak ada bekas dari pembakaran itu, mutiara adalah asli.
Cara lain, bisa juga dengan mengayunkan mutiara itu ke atas, kalau terasa sedikit berat, itu mutiara asli. Mutiara asli akan terasa sedikit berat berbanding mutiara tiruan.
Adakah cara yang mudah untuk menaksir harga mutiara?
Lihatlah kualitas warna, bentuk, kemilau, ukuran, dan ketebalan lapisan. Desain sangat berpengaruh dalam menentukan harga. Dengan berlian dan safir, perhiasan mutiara harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Berapa harga mutiara di pasaran Indonesia?
Untuk mutiara dengan kualitas terbaik atau kualitas ekspor, nilai 1 gramnya ditaksir sekitar Rp1,5 juta. Sebutir mutiara dengan diameter sekitar 12-13 mm memiliki berat sekitar 3 gram. Artinya, nilainya berkisar antara Rp4 juta-Rp 5 juta. Tak heran apabila seuntai kalung baris mutiara harganya sangat mahal. Misalnya, untaian kalung baris mutiara yang butiran-butirannya besar, bulat, dan mengilap dengan warna orisinal yang memikat, yaitu keemasan, bias kuning, putih, perak dan pink. Harga seuntai kalung mutiara seperti itu ada yang mendekati angka setengah miliar rupiah.
Bagaimana cara merawat mutiara?
Seperti yang saya bilang tadi, merawatnya harus telaten. Di antaranta, usahakan jangan terkena sabun/detergen. Kemudian cegah mutiara agar tidak sering kena keringat. Tetapi apabila sering dipakai dan sering terkena keringat, usahakan sesering mungkin membersihkannya. Selain itu, hindarkan dari lotion dan sejenisnya. Untuk itu, usahakan ketika kita selesai memakai bedak, make up atau lotion terlebih dahulu baru mengenakan aksesoris mutiara. Jangan lupa, simpan mutiara dalam keadaan kering, sebelum disimpan dilap dulu dengan menggunakan tissue atau kain lembut. Jangan simpan aksesoris mutiara di tempat yang mudah lembab seperti plastik dan sebagainya, karena akan membuat mutiara menjadi kusam.
© Copyright 2024, All Rights Reserved