Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah alias Semar menilai politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dan kubunya semakin memperlihatkan rasa frustasi karena semakin kecil kemungkinan bisa memenangkan pertarungan Pilpres 2024.
Semar menilai apa yang dilakukan Ahok hanya mencari sensasi saja. Ahok yang mempertanyakan bukti Gibran dan Joko Widodo (Jokowi) bisa kerja.
“Cara cari perhatian masyarakat yang dilakukan oleh Ahok dari dulu sama yakni dengan membuat kegaduhan dan ini sama saja menghasut sekaligus sebarkan berita bohong,” kata Semar dalam keterangannya, Rabu (7/2/2024).
Menurut dia, dari sulu Ahok memang berisik. Karakternya hanya bisa membuat gaduh publik.
"Dia (Ahok) nggak pernah belajar dari masa lalunya yang gara-gara omongan dia berakibat masuk penjara. Lucunya, dia pernah ucapkan jangan bohongi rakyat hanya untuk memenangkan kontestasi dan sekarang ini justru dia yang sedang bohongi rakyat," kata Semar.
Semar mengatakan, soal kerja Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Solo dan Presiden Jokowi, maka hal itu bisa dinilai oleh masyarakat.
"Survei menunjukan kepuasan terhadap kinerja pak Jokowi saat ini mencapai 75-80% lho, itu masyarakat yang menilai, jadi kalo ada yang masih mempertanyakan kerjanya Pak Jokowi bagaimana itu memang dia tidak pernah menggunakan akal pikirannya sebelum berucap,” kata Semar.
Semar menilai apa yang dilakukan Ahok itu adalah
gambaran petugas partai. Cara membela paslonnya dengan menghasut secara membabi buta tanpa dasar yang bisa dipertanggung jawabkan.
"Rampai Nusantara di seluruh Indonesia akan pasang badan untuk membela Jokowi dan Gibran," kata Semar.
Semar juga mengimbau elite politik tidak menjadi sumbu kegaduhan menjelang pemilu yang tinggal hitungan hari karena yang dirugikan adalah masyarakat.
"Pemilu yang kita harapkan adalah damai, kondusif, tidak ada kecurangan sehingga semuanya bisa berjalan dengan lancar, kok malah ada elit politik yang sengaja memancing kegaduhan," pungkas Semar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved