Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Maruf Amin meluruskan rumor yang menyatakan bahwa Nusron Wahid telah dipecat sebagai Ketua PBNU. Ia menyebut, Nusron telah mengundurkan diri secara otomatis sejak ia kembali aktif di Partai Golkar.
Maruf menegaskan, PBNU tak pernah memecat mantan ketua umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor itu. "Tidak benar itu bahwa dia dipecat. Bahwa dia memang terkena aturan organisasi karena rangkap jabatan di partai politik, itu memang benar,” katanya di Jakarta, seperti dilansir dari situs resmi NU, Rabu (26/10).
Kiai Maruf mengatakan, Nusron secara otomatis mundur dari kepengurusan NU sejak ia kembali aktif di Golkar sebagai Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu pada Mei 2016. Pengunduran diri ini adalah konsekuensi logis dari AD/ART dan Peraturan Organisasi Nahdlatul Ulama yang melarang pengurus NU merangkap jabatan di partai politik.
Selanjutnya, Maruf mengimbau kepada seluruh warga Nahdliyin untuk tidak mudah terprovokasi dengan upaya orang atau kelompok tertentu. Terutama mereka yang berusaha memecah belah NU di tengah tingginya suhu politik menjelang masa pemilihan kepala daerah.
Terkait polemik pilkada DKI Jakarta, Maruf juga membenarkan bahwa Nusron telah meminta maaf dan mengklarifikasi sikap dan pikirannya belakangan ini dengan berkunjung ke kediamannya, pada Selasa (25/10). Dalam pertemuan itu Nusron mengatakan tidak bermaksud menghina ulama ataupun Islam.
Nusron sendiri menyatakan sudah mengajukan pengunduran diri secara resmi pada Juli lalu. Pengunduran diri dilakukan sehari setelah dilantik jadi pengurus DPP Golkar dan PBNU menghormati pilihannya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved