Setiap orang pasti punya penilaian dan pilihan sendiri tentang kriteria calon seorang pemimpin yang diinginkannya. Demikian pula dengan Rachel Maryam, politisi perempuan dari Partai Gerindra yang kembali menjadi anggota legislatif periode mendatang. Ia kini kembali sibuk turun ke konstituen dalam upaya memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Dengan dimulainya masa kampanye Pilpres sejak Rabu (04/06) kemarin, Rachel kembali sibuk turun ke daerah pemilihannya di Jawa Barat II untuk mensosialisasikan visi-misi serta program pasangan Prabowo-Hatta.
Artis yang terkenal lewat sejumlah film itu mengaku menjatuhkan pilihan pada Prabowo-Hatta bukan karena dirinya kembali lolos ke gedung parlemen melalui Gerindra, kendaraan politiknya. “Saya mendukung Prabowo atas sejumlah alasan yang rasional,” ujarnya kepada politikindonesia.com, di Jakarta, Kamis (05/06).
Dimata perempuan bernama lengkap Rachel Maryam Sayidina ini, Prabowo adalah sosok pemimpin yang luar biasa. Disamping sikap kemiliteran, Prabowo adalah pemimpin yang berani bersikap tegas dan visioner. “Indonesia membutuhkan sosok yang seperti itu,” ujar perempuan kelahiran Bandung, 20 April 1980 lalu itu.
Kepada Elva Setyaningrum, Rachel mengemukakan pandangannya tentang sosok ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu. Juga tentang pasangan cawapres Prabowo, Hatta Rajasa serta Gerakan Muda (Gema) Indonesia yang diisi banyak artis dan anak muda pendukung Prabowo-Hatta. Berikut wawancaranya:
Apa kelebihan Prabowo-Hatta dimata Anda?
Seperti yang pernah saya sampaikan, saya memilih Parabowo-Hatta bukan karena sama-sama dari Partai Gerindra. Ada beberapa alasan yang rasional sehingga pasangan capres-cawapres nomor urut 1 ini layak memimpin bangsa.
Prabowo adalah sosok pemimpin yang luar biasa. Disamping sikap kemiliteran, Prabowo adalah pemimpin yang berani bersikap tegas dan visioner. Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang seperti itu.
Prabowo juga tak salah memilih Hatta Rajasa sebagai Cawapresnya. Hatta adalah sosok yang paling tepat menyokong pencapresan Prabowo. Ia dikenal sebagai seorang ekonom yang handal. Kiprah di organisasi dan di kementerian tidak diragukan lagi. Sudah pasti semuanya nyata. Kesiapan dan kemampuannya mendukung Prabowo tak perlu kita ragukan lagi.
Bagaimana anda melihat kiprah Prabowo memimpin Gerindra?
Beliau telah memimpin dengan luar biasa. Prabowo telah membuat terobosan, dimana kader Gerindra yang duduk di DPR dilarang menggunakan dana dari APBN untuk kunjungan kerja ke luar kota atau ke luar negeri.
Moratorium yang dilakukan beliau adalah terobosan besar yang belum pernah dilakukan oleh ketua partai politik manapun di Indonesia. Saya pribadi mengapresiasi tindakan dan sikap itu. Itu yang diperlukan negara kita saat ini.
Apakah Anda optimis Prabowo-Hatta bisa menangkan Pilpres ini?
Kita punya semangat optimisme itu. Banyak sekali dukungan yang diberikan berbagai kalangan kepada Prabowo-Hatta. Figur Prabowo sangat kuat di mata masyarakat. Itu artinya, perjuangan kita membangun Indonesia yang lebih baik kedepannya punya jalan. Tapi, kita tidak boleh jumawa. Tetap harus berusaha dan ikhtiar.
Isu HAM kerap digunakan menyerang Prabowo, apa tanggapan anda?
Menurut saya, isu HAM ini adalah fitnah rutin yang terjadi sejak beberapa tahun lalu. Isu HAM yang digunakan lawan politik itu sudah basi, sudah ada sejak 2009 saat Prabowo menjadi Cawapres berpasangan dengan Megawati.
Pada rezim Orde Baru, Prabowo adalah orang yang tersisih dari rezim tersebut. Menurut saya, beliau mempertangungjawabkan sesuatu yang belum tentu dia pelakunya.
Anda juga bergabung dengan Gema Indonesia, apa itu?
Gerakan Muda Indonesia itu merupakan wujud penggabungan organisasi kepemudaan yang dimiliki partai koalisi. Banyak anak muda kreatif didalamnya, termasuk sejumlah artis yang merupakan kader-kader partai koalisi pendukung Prabowo-Hatta. Di antaranya ada Anang Hermanyah dari PAN, saya sendiri dari Gerindra. Ada juga Pasha Ungu dan Dwiki Darmawan dan Ahmad Dhani.
Organisasi ini disiapkan untuk mendorong pemenangan Prabowo-Hatta sesuai kapasitas dan kemampuan yang ada pada instrumen muda kader partai. Banyak dari Gema Indonesia bukan dari politisi praktis. Anak-anak muda ini berasal dari berbagai profesi, ada pengusaha, profesional, dosen, mahasiswa dan profesi lainnya. Kami menyatu karena kesadaran dan tanggung jawab menyelamatkan Indonesia, dan kami harus menentukan sikap.
© Copyright 2024, All Rights Reserved