Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan kepada seluruh pengambil keputusan di tanah air bahwa keputusan-keputusan penting harus memperhatikan konstitusi serta sistem politik. Terlebih dari itu, keputusan penting di tanah air tidak boleh diambil hanya untuk mencari popularitas.
"Keputusan-keputusan besar di negara ini harus diambil dengan memperhatikan konstitusi serta sistem politik dan bukannya untuk mencari popularitas atau demi kepentingan suatu keplompok," tegas Presiden di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, Selasa malam (27/6).
Hal tersebut dikemukakan SBY saat membuka kongres Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang akan berlangsung hingga 30 Juni. Kata sambutan dalam pembukaan tersebut dilakukan SBY tanpa teks ketika menyinggung masalah Pancasila serta UUD 1945.
"Pancasila, UUD 1945 serta NKRI, tidak perlu diperdebatkan ke sana ke mari," kata Presiden tegas. Dalam acara tersebut, Presiden didampingi Ibu Ani Yudhoyono, Menpora Adyaksa Dault, serta Gubernur Bangka Belitung, Hunardi Rani.
Mengenai Pancasila yang menjadi ideologi negara menurut Presiden Yudhoyono sudah final seperti yang pernah diucapkan Bung Karno dan tidak perlu diperdebatkan lagi. "Saya katakan, Pancasila tidak perlu diperdebatkan lagi, karena ada TAP MPR yang menyebutkan Pancasila sebagai ideologi negara," ungkap Presiden.
Pada acara yang sama, Ketua Presidium GMNI masa bhakti 2003-2006 Wahyuni Refi Setyabekti meminta Presiden untuk tidak ragu mengganti para pembantunya. Jika mereka tidak konsisten dalam berdemokrasi politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam.
"Bapak Presiden jangan ragu mengambil sikap dan tindakan untuk mempersilahkan minggir para pembantu bapak yang tidak konsisten," kata wanita tersebut dengan lantang.
Selain itu, Wahyuni juga menyatakan bahwa salah satu yang urgent (mendesak) saat ini adalah rakyat ingin melihat kepemimpinan yang tegas, berani mengambil risiko demi kepentingan rakyat. Mengenai masalah ekonomi, Wahyuni mengungkapkan bahwa rakyat sudah tidak mau lagi hanya diberi informasi makro ekonomi. Ini karena rakyat Indonesia kini butuh berputarnya mikro ekonomi, harga yang murah dan ketersediaan lapangan kerja.
© Copyright 2024, All Rights Reserved