Inilah himbauan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membenahi birokrasi dan melaksanakan tata pemerintahan yang baik mulai dari diri para pejabat, termasuk dirinya. Untuk pembenahan birokrasi dan tata pemerintahan yang baik, Presiden menyebut lima pokok yang diuraikannya singkat dengan contoh konkret. Pokok kelima terkait dengan penegakan hukum, Presiden minta para pejabat tidak mencari-cari kelemahan aturan hukum untuk mencari keuntungan. "Jangan bersiasat negatif," ujarnya.
Hal itu disampaikan Presiden pada acara berbuka puasa bersama di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/10), yang dihadiri seluruh menteri dan pejabat negara hingga eselon satu beserta istri untuk berbuka puasa bersama di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/10). Presiden menggunakan pertemuan itu
Empat pokok pembenahan birokrasi dan pelaksanaan tata pemerintahan yang baik adalah, pertama, menjalankan pemerintahan dengan bersih. Kedua, membuat pemerintah terbuka. "Terbuka saja. Tidak perlu sembunyi-sembunyi atau menyembunyikan sesuatu. Atas setiap keputusan, pasti ada yang tidak senang," ujarnya.
Ketiga, dapat mengambil tanggung jawab atas apa yang dilakukan dan yang tidak dilakukan. Keempat, responsif terhadap persoalan yang dihadapi rakyat. "Jangan apatis, jangan masa bodoh. Seringlah berkomunikasi dengan rakyat agar sungguh memahami masalah yang dihadapi rakyat," ujarnya.
Lima pokok pembenahan birokrasi dan pelaksanaan tata pemerintahan yang baik disampaikan Presiden untuk menyamakan "irama kerja" bawahannya dengan dirinya. Presiden juga ingin berbagi tugas dan tanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang dijanjikan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak hadir dalam acara itu karena baru saja pulang dari kunjungan ke luar negeri.
© Copyright 2024, All Rights Reserved