Indonesia akan menghadiri pertemuan World Economic Forum (WEF) 2011 di Davos, Swiss 26-31 Januari 2011 mendatang. Delegasi Indonesia akan dipimpin langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Rencana keberangkatan Presiden ke Swiss itu diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Mari E Pangestu di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Kamis (20/01). “Delegasi Indonesia terdiri dari 18 orang yang terdiri dari pejabat pemerintah, BUMN, dan swasta.”

Diterangkan Mendag, selain Presiden SBY, delegasi Indonesia terdiri dari Menko Perekonomian, Menkeu, Menlu, Mendag, Kepala BKPM, pimpinan BUMN yaitu Bank Mandiri, BNI, Garuda Indonesia, Bumi Resources, Lippo Group, Smart, Indorama, EMTEK, dan Gunung Sewu.

WEF diselenggarakan setiap tahun yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan dunia. Pertemuan itu melibatkkan pelaku usaha, pemipin politik, akademisi, dan pemimpin masyarakat untuk menyusun agenda global, regional, dan industri.

Pertemuan WEF dihadiri sekitar 450 pemimpin pemerintahan, pimpinan dunia usaha, think tank terkemuka dan organisasi masyarakat sipil serta filantropis dan aktivis terkemuka untuk membahas isu global dan pada saat yang sama mencari kerangka solusi.

Menurut Mari, tujuan partisipasi Indonesia di WEF 2011 untuk mendapatkan sejumlah manfaat antara lain meningkatkan kerjasama dan kolaborasi dengan delegasi negara lain dan komunitas bisnis internasional.

"Delegasi Indonesia juga akan memaksimalkan WEF 2011 untuk menarik lebih banyak minat bidang perdagangan dan investasi dengan Indonesia," katanya.

Dalam pertemuan itu, ujar Mari, Presiden akan menyampaikan pidato utama khusus tentang perdagangan dan pembangunan di WEF pada 27 Januari 2011. “Pidato Presiden merupakan satu dari lima pidato yang akan disampaikan lima kepala negara."

Pidato lainnya disampaikan antara lain oleh Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Selain itu, delegasi Indonesia juga akan mengambil bagian dalam rangkaian kegiatan termasuk energy summit, roundtable Dewan Bisnis Internasional, roundtable tentang pembangunan berkelanjutan, dan pertemuan informal pemimpin ekonomi dunia.