Polri sudah mulai mempetakan daerah-daerah yang dianggap rawan gangguan keamanan dalam pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2014 mendatang. Kerawanan itu, mencakup faktor kondisi geografis yang dapat membutuhkan pola distribusi tersendiri, sosial dan keamanan.
Kepala Baharkam Mabes Polri, Komjen Pol Badrodin Haiti pada seminar bertema "Kepemimpinan Nasional dan Keamanan dalam Negeri" di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (21/10), mengatakan, kepolisian sudah melakukan persiapan dengan menerjunkan 20 ribu personil.
Selain itu, ada alat-alat penunjang kinerja anggota kepolisian untuk mengantisipasi persoalan pemilu. Beberapa hal pun dijadikan tolak ukur untuk memutuskan apakah daerah tersebut rawan atau tidak.
“Banyak persoalan yang diangkat mulai dari daftar pemilih, black campaign dengan ketidaknetralan. Itu menjadi pertimbangan apakah nanti rawan atau nggak," ujar Badrodin.
Lebih jauh ia mengatakan, salah satu daerah yang dikategorikan rawan adalah Kabupaten Nduga di Papua. Lokasi kabupaten yang dibentuk pada 2008 tersebut, berada di pengunungan Jayawijaya dengan kondisi geografis ektrim. Medannya sulit dijangkau sebab sangat tergantung kondisi cuaca yang sangat cepat berubah.
Disamping itu, kelompok perusuh bersenjata juga disinyalir masih berkeliaran di kawasan Nduga. Konflik antar warga juga cukup sering terjadi. “Semua itu bisa mempengaruhi, dari Polda Papua sudah melakukan antisipasinya," tandas Badrodin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved