Justin Trudeau menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri (PM) Kanada sekaligus Pemimpin Partai Liberal, Senin (6/1/2025) waktu setempat.
Justin Trudeau mengatakan, dirinya akan benar-benar melepas jabatannya setelah partai memilih pemimpin baru.
"Saya bermaksud mengundurkan diri sebagai pemimpin partai, sebagai perdana menteri, setelah partai memilih pemimpin barunya,” kata pemimpin berusia 53 tahun itu, dalam sebuah konferensi pers di Ottawa, Kanada, dikutip dari Al Jazeera.
Pasca pengunduran dirinya, Trudeau mengatakan, Parlemen Kanada akan ditangguhkan hingga 24 Maret 2025 sambil menunggu pemimpin Partai Liberal yang baru dipilih.
Trudeau mengaku menyesal karena gagal mereformasi proses pemilihan umum Kanada, menjelang pemilihan umum yang diperkirakan akan diadakan Oktober mendatang.
“Negara ini layak mendapatkan pilihan nyata dalam pemilihan berikutnya, dan menjadi jelas bagi saya bahwa, jika saya harus berjuang dalam pertempuran internal, saya tidak bisa menjadi pilihan terbaik dalam pemilihan itu," kata Trudeau.
Ada pun faktor pendorong pengunduran diri Trudeau adalah karena situasi politik internal partai yang semakin kacau.
Belakangan popularitas Justin Trudeau memudar dengan pemerintahannya yang nyaris lolos dari serangkaian mosi tidak percaya dan para kritikus yang menyerukan pengunduran dirinya.
Trudeau berjanji untuk tetap memimpin Partai Liberal menuju pemilihan umum.
Namun saat ini Trudeau menghadapi tekanan dari Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang mengancam tarif 25%atas barang-barang Kanada.
Sebelum Justin Trudeau mundur, terlebih dahulu pada Desember 2023, Wakil Perdana Menteri, Chrystia Freeland mengundurkan diri.
Freeland mundur karena tidak setuju dengan Trudeau mengenai cara menanggapi rencana Trump.
Dalam sebuah unggahan di X, Freeland mengatakan, dia mengundurkan diri setelah Trudeau memintanya untuk mengundurkan diri sebagai menteri keuangan. Freeland juga mengutip perbedaan pendapat dengan Perdana Menteri Justin Trudeau, termasuk cara menangani ancaman tarif Trump.
Sejak mundurnya wakil PM, semakin banyak anggota parlemen Liberal, yang khawatir dengan serangkaian jajak pendapat tidak bagus dan secara terbuka mendesak Trudeau untuk mengundurkan diri.
Namun setelah Trudeau mengundurkan diri, banyak tokoh partai, termasuk Freeland, memuji keputusannya.
"Saya berterima kasih kepada Justin Trudeau atas pengabdiannya selama bertahun-tahun bagi Kanada dan warga Kanada. Saya mendoakan yang terbaik untuknya dan keluarganya," tulis Freeland di media sosial.
Setelah Trudeau mengumumkan mundur, Partai Liberal akan menyelenggarakan konvensi kepemimpinan khusus untuk memilih pemimpin berikutnya.
Partai Liberal memiliki tantangan konvensi ini biasanya memakan waktu berbulan-bulan untuk diatur.
Jika pemilihan umum benar-benar terjadi sebelum itu maka Partai Liberal akan berada di tangan perdana menteri yang tidak dipilih oleh anggota. Hal itu tidak pernah terjadi di Kanada.
Beberapa politisi yang dinilai layak menggantikan posisi Trudeau sebagai pemimpin Partai Liberal sekaligus PM Kanada di antaranya yaitu Gubernur Bank Kanada Mark Carney; Menteri inovasi, sains, dan industri Francois-Philippe; Mantan Wakil PM Chrystia Freeland, Menteri Luar Negeri Melanie Joly, dan Menteri Keuangan Dominic LeBlanc. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved