PT Pertamina (Persero) terus melakukan ekspansi. Perusahaan pelat merah ini tengah membidik sejumlah lapangan migas di dalam dan luar negeri untuk diakuisisi tahun ini. Setidaknya, ada 10 blok migas yang tengah dikaji Pertamina saat ini.
“Yang mana saja kami masih tak boleh bilang. Tapi sekitar 10 sedang kita lihat dan direview," ujar Direktur Hulu Pertamina Muhammad Husen pada pers, Kamis (31/01).
Akuisisi dilakukan Pertamina guna menambah produksi migas. Dari akuisisi, Pertamina mengharap bisa mendapat tambahan produksi minyak 20 ribu barel per hari (bph). “Pertamina ingin seperti Petronas yang porsi luarnya membesar," katanya.
Diakui Husein, saat ini porsi lapangan di luar masih minim. Sebanyak 60 persen lapangan baru berada di dalam negeri, sedangkan 40 persen sisanya di luar negeri.
Sementara itu, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Afdhal Bahaudin menegaskan, pihaknya menganggarkan dana Rp18 triliun untuk akuisisi blok. Sebanyak 30 persen dana berasal dari kas sedangkan 70 persen sisa dari pembiayaan perbankan.
Afdhal belum bisa memastikan berapa blok yang akan diambil. Pastinya, Pertamina menargetkan blok yang akan diakuisisi merupakan blok-blok produksi.
Sekedar catatan, pada 2012, Pertamina telah mengakuisisi 5 blok migas. Selain Venezuela, Pertamina mengakuisisi blok di Aljazair. Melalui anak usahanya Pertamina Hulu Energi (PHE), Pertamina juga membuat kesepakatan dengan Anadarko Offshore Holding Company LLC. Produksi minyak Pertamina per 27 Januari 2013 mencapai 120 ribu barel per hari. Sedangkan produksi gas Pertamina sebanyak 1,04 juta MMSCFD.
© Copyright 2024, All Rights Reserved