Ketua Umum Partai Negoro, Faizal Assegaf, menyebut Joko Widodo (Jokowi) sebagai penguasa yang sudah terbukti berulang kali berbohong.
Pernyataan Faizal menanggapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang baru-baru ini melontarkan permohonan maaf atas kekhilafan selama 10 tahun memimpin negeri ini.
Jokowi menyatakan tidak ada yang sempurna di dunia kecuali kekuasaan Allah SWT. Permintaan maaf tersebut dituding sebagai bentuk kemunafikan Jokowi.
“Penguasa yang terbukti berkali-berkali membohongi publik sangat diragukan bersikap jujur memohon maaf pada rakyat secara tulus,” kata Faizal Assegaf, Jumat (2/8/2024).
Menurut Faizal, untuk mencari sikap jujur Jokowi dalam bernegara nyaris sulit ditemukan. “Sebab kebohongan dan Jokowi adalah senyawa yang kental dan tak terpisahkan,” kata Faizal.
Faizal mengatakan, hal itu membuat rakyat Indonesia tidak akan percaya dengan pernyataan Jokowi meminta maaf di ruang publik.
Menurut Faizal, justru sebaliknya, rakyat semakin melihat pernyataan maaf Jokowi sebagai puncak dari ekspresi kebohongan jelang lengser dari kekuasaan.
“Bagaimana mungkin Jokowi yang berbakat dan hobi berbohong seketika berbalik menjadi pribadi yang jujur? Itu mustahil dan hanyalah intrik politik pencitraan,” kata Faizal.
Faizal mengatakan, Jokowi sadar bahwa dirinya kelak turun dari kekuasaan akan menuai banyak tuntutan. Dengan demikian, berbagai elemen rakyat makin bersuara keras mendesak dirinya diadili.
Hal itu membuat Jokowi sangat ketakutan dan berupaya menggunakan modus basa-basi pidato permohonan maaf sebagai jurus tipu-menipu di ujung kekuasaannya.
“Watak kebohongan Jokowi adalah akar masalah dan telah menimbulkan daya rusak dalam bernegara. Tidak bisa dihapus dengan kebohongan melalui drama permohonan maaf. Itu modus perilaku jahat dan licik,” pungkas Jokowi. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved