Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia (RI) hari ini, Jumat (01/11), memanggil Duta Besar Australia untuk RI Greg Moriarty untuk mengklarifikasi kabar penyadapan terhadap Indonesia.
Moriarty datang ke kantor Kemenlu, Jalan Penjambon, Jakarta Pusat, Jumat pagi. Moriarty tidak memberi penjelasan kepada wartawan mengenai materi klarifikasi terkait kabar penyadapan. Moriarty bertemu dengan Sekjen Kemenlu Budi Bowoleksono. "Rapat berjalan baik. Saya berteman baik dengan mereka," kata Moriarty.
Kemarin, Kamis (31/10), Kemenlu menyatakan pemanggilan Moriarty dilakukan terkait pemberitaan di surat kabar harian Sydney Morning Herald (SMH) pada tanggal 31 Oktober 2013 tentang keberadaan dan penggunaan fasilitas penyadapan di Kedutaan Australia di Jakarta.
Dalam pemberitaan itu disebutkan laporan rahasia dari intelijen Australia soal Indonesia dan Timor Timur pada 1999. Dilaporkan juga Australia membaca kabep diplomatik Indonesia sejak pertengahan tahun 1950-an.
Selain Australia, harian SMH tanggal 29 Oktober 2013 juga menyebutkan, fasilitas penyadapan juga berada di Kedubes Amerika Serikat untuk Indonesia.
"Indonesia tidak dapat menerima. Indonesia mengajukan protes keras terhadap berita tentang keberadaan fasilitas penyadapan di Kedubes AS di Jakarta," kata Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa.
© Copyright 2024, All Rights Reserved