Tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya telah menemukan 19 orang yang diduga telah mengirim SMS berisi isu seolah-olah Jakarta akan diguncang gempa pekan lalu.
"Mereka telah mengaku mengirimkan SMS ke kawan-kawannya yang isinya adalah Jakarta akan diguncang gempa berkekuatan 8,2 skala Richter," kata Wakil Kepala Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Anton Bachrul Alam, di Jakarta, Selasa.
Dikatakannya polisi dapat melacak para pengirim SMS itu karena telah memiliki alat yang bisa melacak alamat asal dan tujuan pengiriman SMS. ”Makanya, masyarakat jangan terpancing untuk mengirimkan SMS yang belum tentu benar karena dapat membikin masyarakat kacau,” katanya.
Kendati telah dimintai keterangan di Polda Metro Jaya, namun polisi belum menetapkan adanya tersangka dan ke 19 orang itu masih sebatas saksi saja, ujarnya.
Dari penyelidikan polisi dengan cara urut kacang, pengirim SMS awal tentang isu gempa yang meresahkan masyarakat belakangan ini diduga berasal dari Jepang. "Dari pemeriksaan beberapa saksi diduga awal SMS berasal dari Jepang," kata Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Adang Firman, di Jakarta, Selasa.
Senin malam aparat Kepolisian Polda Metro Jaya memeriksa 19 saksi yang menerima dan meneruskan SMS isu gempa tersebut. Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan belum ditetapkan tersangka dalam kasus itu.
Hingga kini, pihaknya masih terus menyidik dan mendalami kasus itu. Ia mengatakan, pengirim isu gempa terancam pasal 14 ayat 1 UU No.1/1946 junto pasal 55 ayat 1 ke 1e KUHP tentang penyebaran berita bohong yang bisa memancing keonaran.
© Copyright 2024, All Rights Reserved