Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan kenaikan produksi bahan tambang emas. Yakni dengan mematok lonjakan produksi hingga 31 persen dibanding 2012 lalu.
"Kami rencanakan produksi emas nasional tahun ini naik menjadi 88 ton. Pada tahun 2012, kami hanya mematok kenaikan produksi sebesar 66 ton saja," kata Menteri ESDM Jero Wacik, Rabu (20/02).
Direktur Mineral Kementerian ESDM Dede Indra Suhendra mengatakan, produksi bakal ditunjang beberapa perusahaan tambang besar seperti PT Freeport Indonesia (PTFI). Perusahaan AS yang beroperasi di Tambang Greasberg Papua itu bakal meningkatkan produksi emasnya hingga 1,3 juta ounce atau setara dengan 42,9 ton. Target ini lebih tinggi dibanding realisasi 2012 lalu sebesar 900.000 ounce.
Dede menjelaskan, hingga saat ini cadangan terbukti Freeport sebesar 828 juta ton bijih. Yakni terdiri dari 1,1% tembaga, 1,01 part-per million (ppm) emas, dan 4,22 ppm perak. Sisa produksi bakal ditunjang perusahaan lain seperti Newmont Nusa Tenggara (NTT) dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
“Untuk Antam BUMN itu menargetkan produksi emas naik 16,4% menjadi 3.316 kilogram, dari sebelumnya 2.849 kilogram,” ujar Dede.
Menurut Dede, sebenarnya, produksi emas Indonesia fluktuatif empat tahun terakhir. Pada tahun 2009 dan 2010 lalu, produksi emas berada di level 104 ton. Setelahnya di 2011 dan 2012, produksi emas turun menjadi 76 ton dan 66 ton.
“Pada perdagangan beberapa pekan terkahir, harga emas mengalami penurunan. Hari ini saja, emas Antam turun tipis Rp1.000 menjadi Rp 567.200 per gram, dari semula harganya Rp 568.200 per gram,” jelas Dede.
Pergerakan emas internasional dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat harga emas turun. Dilansir Reuters, harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi US$1.604 per ounce.
© Copyright 2024, All Rights Reserved