Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima laporan mengenai adanya gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter mengguncang wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada Rabu (07/12) pagi. Presiden memerintahkan seluruh aparat untuk bergerak sesuai dengan otoritas masing-masing membantu para korban gempa itu.
“Tadi pagi, saya sudah mendapatkan laporan, dan saya sudah perintahkan seluruh aparat untuk bergerak sesuai dengan otoritasnya. Sebentar lagi juga Kepala Staf Presiden akan meluncur ke Aceh,” ujar Jokowi kepada wartawan usai menghadiri acara Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2017, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (07/12) pagi.
Presiden berjanji akan mengikuti terus perkembangan dari penanganan korban gempa di Pidie Jaya itu, termasuk dengan mengirimkan langsung Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki ke Aceh untuk memantau langsung penanganan korban gempa.
Sementara itu, Kementerian Sosial telah mengerahkan Tagana untuk menyisir dan mengevakuasi korban. Adapun untuk meringankan beban para korban Gempa, telah diterjunkan pula dapur umum lapangan (dumlap).
“Pembentukan dapur umum ini sangat penting karena para korban gempa di Aceh belum bisa melakukan aktivitas memasak. Untuk satu dumlap bisa menyediakan hingga 1000 porsi makanan,” terang Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Adhy Karyono dalam siaran persnya, pagi ini.
Adhy menyampaikan, bahwa untuk korban meninggal, akan diberikan santunan kematian sebesar Rp15 juta per orang. Sementara korban luka maksimum Rp5 juta per orang.
"Nanti kita lihat data terakhir, yang jelas Kementerian Sosial telah menyiapkan segala sesuatunya. Saat ini kita fokus pada upaya tanggap darurat, menyisir korban dan penanganannya,” imbuh Adhy.
© Copyright 2024, All Rights Reserved