Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan pemerintah untuk mulai merencanakan dan menjaga tempat-tempat yang menjadi titik kebakaran. Tujuannya agar Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera Selatan dan Kalimantan tidak terjadi lagi tiap tahun.
"Jadi akhir musim kemarau harusnya sudah lakukan persiapan mencegah hal seperti ini. Kami akan memetakan daerah mana potensi terbakar atau dibakar. Saya yakin lebih banyak dibakar," kata Gatot di Halim Perdanakusuma, Kamis (10/09).
Selain itu, kata Gatot, dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan tahun depan, TNI juga akan membeli dua pesawat yang mengangkut air untuk memadamkan kebakaran hutan.
"Nanti ada alat yang bisa menyedot air dan akan membuat bom air, dan itu akan kami rencanakan dalam renstra dua. Ini akan kami beli dua unit," kata Gatot.
Sementara, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Endang Sodik, mengatakan, Satgas penanggulangan kebakaran hutan ini sudah dikirim TNI sejak kebakaran hutan pertama kali muncul di Jambi.
Saat itu, TNI menurunkan personel dari Korem 42 Jambi sebanyak 560 personel. Namun, karena eskalasi api semakin meningkat TNI menambah 1.090 personel dari Korem 44 Jambi. Jadi total awal TNI sudah menerjunkan 1.650 prajurit.
"Tapi karena makin besar tambah lagi tahap dua, dari korem 44 Jambi kembali menerjunkan personil 1.590. Ketemu angka totalnya 2.000 lebih prajurit yang sudah bekerja padamkan api. Ya mungkin karena kita kurang publikasi masyarakat jadi belum tahu," kata Endang.
Endang menjelaskan, dari stakeholder lain yang bertugas dalam pemadaman hutan, antara lain Pemadam Hutan Manggala Agni menurunkan 40 personel, Polda Jambi 200 personel, BNPB daerah 20 orang.
"Karena api semakin besar Manggala Agni nambah personel 240 orang. Kemudian unit penanggulangan bencana daerah tambah lagi 100 orang," kata Endang.
Menurut Endang, bantuan TNI hanya bersifat personel. Untuk peralatan pemadam itu diserahkan kepada pemerintah daerah setempat. Sebab TNI tidak memiliki alat pemadam yang mumpuni, karena persenjataan yang dimiliki adalah alat tempur.
"Batalyon 303 punya alat semprot pemadam kebakaran. Mungkin tidak banyak, karena batalyon tempur. Pemda setempat yang harus menyiapkan banyak alat," pungkas Endang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved