Bung Karno menyampaikan suatu saat nanti, negara lain akan iri dengan kekayaan sumber daya alam kita, secara kebetulan pada saat presiden yang sekarang ini dilantik juga menyampaikan bahwa kaya akan sumber daya alam bisa menjadi petaka. Sehingga dua Presiden itu sama, berarti kekhawatiran ini sebagai warning.
Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada awak media usai upacara Laporan Korps Kenaikan Pangkat 13 Perwira Tinggi TNI, bertempat di Kantor Panglima TNI, Jl. Merdeka Barat No. 2, Jakarta Pusat, Selasa (04/10).
Panglima TNI mengatakan , kekhawatiran itu didasari oleh eskalasi konflik global dan regional beserta pola yang dianutnya, sehingga perlu diwaspadai agar tidak menjadi sebuah potensi ancaman terhadap negara Indonesia.
“Iran, Libya, Suriah mengalami perselisihan antar agama dan teroris, perselisihan dalam negeri mereka menjadikan negara lain masuk dan mengacaukan negaranya. Kita lihat Suriah, negara kaya akan sumber minyak, kondisi seperti ini yang saya jelaskan sehingga saya juga khawatir,” ungkap Gatot.
Lebih lanjut Panglima TNI mengulas bagaimana potensi dan upaya-upaya pelemahan terhadap bangsa Indonesia yang terus mengalir melalui Narkoba dan aksi terorisme serta secara nyata dan masif mempengaruhi sendi kehidupan.
“Dua persen masyarakat kita terkena narkoba, China dulu mempunyai kekuatan bersenjata kuat sekali, tetapi dengan perang candu mereka kalah. Banyak warga negara Indonesia berada di Suriah, bahkan anak-anak didoktrin melalui dalil yang menyesatkan, selanjutnya mereka kembali ke negara Indonesia untuk melakukan kegiatan teror, tidak menutup kemungkinan hal itu bisa melemahkan bangsa Indonesia,” tutur Panglima TNI.
Panglima TNI kembali mengingatkan tentang arti persatuan, baik kepada seluruh rakyat Indonesia maupun Lembaga Negara dalam konteks meningkatkan kewaspadaan masyarakat melalui upaya yang kongkrit dan nyata.
“Saya pikir, apa yang saya sampaikan ini wajar, saya minta BIN lebih melihat ini dan menyampaikan kepada publik agar publik waspada. Ini saya lakukan agar masyarakat benar-benar sadar terhadap bahaya ancaman dan waspada,” ucap Panglima TNI.
Terkait latihan militer yang dilakukan TNI dengan Angkatan Bersenjata negara lain, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa latihan tersebut telah diprogramkan melalui pembicaraan kedua negara dan perjanjian antara Menteri Pertahanan. “Jadi latihan ini sudah diprogramkan, tahun depan ada latihan dua dan tiga tahun sekali dengan Amerika juga India, jadi jangan dikonotasikan karena proses genting, itu memang program yang sudah terencana,” katanya.
Panglima TNI mengatakan bahwa kebijakan pemerintah Indonesia untuk Laut China Selatan dalam rangka mewujudkan situasi yang kondusif serta menciptakan stabilitas keamanan bersama.
“Pertama, pemerintah Indonesia sekuat tenaga berusaha agar di Laut China Selatan peace and stability, kemudian menghimbau kepada semua pihak untuk tidak melakukan kegiatan yang bisa meningkatkan instabilitas, oleh karenanya TNI tidak akan melaksanakan latihan dengan negara manapun di Laut China Selatan,” imbuh Panglima TNI
© Copyright 2024, All Rights Reserved