Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengakui patroli pesawat tempur Sukhoi, Rabu (25/02) kemarin, merupakan bagian dari upaya pengamanan terkait rencana eksekusi mati dua warga negara Australia.
“TNI bersiaga atas segala kemungkinan kerawanan seputar pelaksanaan eksekusi terhadap Myuran Sukumaran dan Andrew Chan yang populer disebut Bali Nine,” kata Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Torry Djohar Banguntoro di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (26/02).
Menurut Torry, sejumlah armada tempur udara dan laut diperintahkan memantau wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan perbatasan dengan Australia.
Pesawat tempur Sukhoi bahkan sempat mengitari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kerobokan, Denpasar, Bali, tempat dua terpidana mati itu menjalani hukuman.
"Untuk pengamanan, semua sudah disiapkan, semua solusinya sudah ada. Patroli laut, kemudian patroli udara. Seperti kemarin, ada Sukhoi yang kami patrolikan untuk memantau situasi," kata Torry.
Torry menolak spekulasi apa pun tentang hubungan Indonesia dengan Australia menyusul pelaksanaan eksekusi mati. Sebab hal itu adalah kewenangan pemerintah. Adapun TNI hanya bertugas dalam hal pengamanan demi menjamin kelancaran pelaksanaan hukuman atas dua terpidana mati kasus narkotika itu.
"Adanya ancaman atau tidak dari Australia, kami (TNI) siap saja," kata Pangdam Torry menghadiri serah terima jabatan Komandan Komando Resor Militer/162 Wirabhakti.
Kemarin, 3 pesawat jet Sukhoi milik TNI berpatroli di wilayah udara Selat Sumba hingga perbatasan Australia di kawasan selatan dan mengitari Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan. Namun, saat itu TNI menyangkal bahwa patroli Sukhoi itu untuk pengamanan proses eksekusi mati.(ar)
Komandan Pangkalan Udara Ngurah Rai, Kolonel AU Sugiarto BW mengatakan, kegiatan patroli itu bagian dari rutinitas belaka dan pihaknya hanya menjalankan perintah. "Hanya kegiatan rutin biasa. Kapan harus kembali lagi ke Pangkalan, tergantung instruksi," jelas Sugiarto.
© Copyright 2024, All Rights Reserved