Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengatakan bahwa perempuan Tani Indonesia tidak hanya mewujudkan ketahanan pangan tetapi juga harus mewujudkan kedaulatan pangan.
“Perempuan tani tidak hanya mewujudkan ketahanan pangan, namun juga kedaulatan pangan. Yang artinya kedaulatan pangan itu dapat mengarahkan secara mandiri bahan baku pangan, tidak tergantung pihak luar (impor),” katanya dalam acara Rapat Pleno Program Kerja Perempuan Tani HKTI yang pertama, di Jakarta, Rabu (28/02).
“Pertanian itu tidak hanya sebatas on farming, tapi keberadaan Perempuan Tani HKTI dan HKTI dapat menjadi bridging institution antara pelaku, stake holder, dan juga market,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Perempuan Tani HKTI Dian Novita Susanto menyatakan, Rapat Pleno ini menjadi sebuah langkah bagi Perempuan Tani HKTI untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita Perempuan Tani HKTI.
“Dari hasil Rapat Pleno Program Kerja Perempuan Tani HKTI ini diharapkan semua keputusan-keputusan atau rekomendasi-rekomendasi organisasi baik untuk Internal maupun Eksternal mampu menjawab tantangan yang akan dihadapi kedepannya,” ujarnya dalam sambutannya.
Menurut Dian, penduduk perempuan yang jumlahnya tujuh kali lebih banyak daripada laki-laki adalah potensi sekaligus tantangan tersendiri bagi Perempuan Tani HKTI, bagaimana mewujudkan kesejahteraan, keadilan dan hak-hak yang harus dimiliki oleh perempuan, khususnya Perempuan Tani.
“Banyak hal yang menjadi tanggung jawab Perempuan Tani HKTI sebagai organisasi yang konsen terhadap isu-isu terkait dengan pembangunan sektor pertanian, terlebih khusus tentang kedaulatan dan ketahanan Pangan dan posisi sebagai Perempuan,” ujarnya.
“Isu tersebut adalah sebuah keadaan yang harus dicermati bersama, potensi yang dimiliki sebagai organisasi Perempuan Tani hendaknya mampu dikerahkan semaksimal mungkin untuk menjawab apa yang menjadi kebutuhan terhadap kedaulatan dan ketahanan pangan. Perempuan Tani HKTI harus mengambil peran strategis dalam hal tersebut.”
Rapat Pleno Program Kerja ini nantinya juga diharapkan mampu merumuskan kerja-kerja organisasi yang benar-benar mampu menyentuh langsung masyarakat khususnya yang terkait dengan Perempuan dalam pertanian.
“Semua kerja-kerja Perempuan Tani-HKTI diharapkan relevan dengan kondisi dan keadaan yang saat ini dirasakan oleh masyarakat, jadi tidak hanya aktivitas-aktivitas seremonial saja. Perempuan Tani HKTI diharapakan dapat memberkan solusi serta menjadi bagian yang memberi kemajuan masayarakat tani khususnya Perempuan Tani.
Sebelum Rapat Pleno I, Perempuan Tani HKTI menggelar Kuliah Umum bertajuk “Peran Perempuan dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan” dengan Narasumber antara lain Rektor IPB diwakili Kepala LPPM – Lembaga Penelitian dan Pengadian Masyarakat (Aji Hermawan) dan Masril Koto (Pendiri Bank Tani).
© Copyright 2024, All Rights Reserved