Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan terus menagih janji Kapolri Jenderla Tito Karnavian untuk mengungkap tuntas kasus teror penyiraman air keras yang menimpa penyidik KPK Novel Baswedan. Setelah 10 bulan berlalu, polisi belum berhasil mengungkap pelakunya.
“Ya ini saya akan terus kejar di Kapolri, di Polri agar kasus ini menjadi jelas dan tuntas siapapun pelakunya," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (20/02).
Hingga saat ini, Presiden menyerahkan penuntasan kasus tersebut kepada kepolisian. Namun, apabila nantinya Polri tidak mampu mengungkap hal itu, maka Jokowi baru akan memikirkan cara lain.
“Sampai saat ini akan kita kejar terus, akan kita kejar terus Polri. Dan Polri juga sudah saya sampaikan, kalau Polri sudah gini (angkat tangan) baru kita mulai step yang lain," ujar Jokowi.
Novel Baswedan mengalami teror penyiraman air keras usai salat subuh di masjid dekat rumahnya di Kelapa Gading pada 11 April 2017 lalu. Sejak saat itu, Novel dibawa ke Singapura untuk menjalani perawatan karena kedua matanya luka parah terpapar air keras.
Sudah 10 bulan sejak kejadian itu, pelaku teror tersebut belum juga berhasil diungkap. Polisi bahkan telah menyebarkan dua sketsa wajah terduga pelaku penyerangan dan membuka hotline bagi masyarakat yang memiliki informasi tentang pelaku.
Sementara kalangan aktivis antikorupsi mendesak Presiden Jokowi membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap kasus tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved