Sebuah serangan bersenjata kelompok milisi ke pangkalan militer Ukraina di Kota Mariupol berhasil dihalau oleh militer Ukraina. Dalam penyerbuan yang gagal itu tiga penyerang tewas dan 13 lainnya cedera.
Menteri Dalam Negeri Ukraina, Arsen Avakov, Kamis (17/04), mengatakan, sekitar 300 orang menyerbu pangkalan militer Ukraina itu pada Rabu malam (16/04) menggunakan pistol dan bom molotov. Namun tak satupun prajurit Ukraina terluka dalam serangan itu.
Sebelumnya, kelompok separatis di wilayah timur Ukraina mencatat sejumlah kemenangan di saat mereka berhasil menguasai kendaraan lapis baja dan sejumlah senjata dari pasukan pemerintah yang minim perlengkapan di kota Kramatorsk. Tanpa perlawanan pasukan Ukraina menyerahkan kendaraan lapis baja itu kepada para milisi bersenjata.
"Apa yang harus saya lakukan di bawah todongan senjata api?" kata seorang prajurit Ukraina yang tak mau disebutkan namanya.
Kelompok perampas itu kemudian menggunakan kendaraan lapis baja itu berkeliling Kota Kramatorks dan Slovyanks. Mereka disambut warga bagaikan pahlawan yang baru kembali dari medan perang.
Kantor berita Interfax menyatakan, seorang pimpinan separatis di Slovyanks, Miroslav Rudenko mengatakan, para prajurit Ukraina yang kendaraannya direbut itu diberi tawaran untuk bergabung dengan milisi lokal atau meninggalkan wilayah itu.
Para milisi separatis di Kota Slovyanks sejauh ini sudah menguasai sebuah markas kepolisian dan gedung pemerintah. Mereka menuntut otonomi yang lebih luas bagi Ukraina timur dan hubungan yang lebih dekat dengan Rusia.
Situasi yang menandai kemunduran situasi Ukraina itu terjadi hanya berselang 24 jam setelah operasi militer Ukraina untuk merebut kembali kendali atas kota Solvyanks dan beberapa kota lainnya diumumkan. Langkah ini untuk mengembalikan kedaulatan pemerintah Ukraina di wilayah itu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved