Penerbangan di kawasan udara Pekanbaru kini sudah berangsur normal. Upaya penanganan kabut asap akibat kebakaran hutan di wilayah tersebut berhasil menurunkan ketebalan kabut asap.
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan, di sela Rakor Penyederhanaan Perizinan Investasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Kamis (27/06). “Untuk (kondisi penerbangan akibat) asap sekarang sudah normal," kata dia.
Menhub menjelaskan, saat kabut asap sedang berada dalam puncak-puncaknya, hal tersebut sangat mengganggu kondisi penerbangan dari beragam pesawat yang melintas di daerah tersebut. Bahkan, ujar dia, pernah jarak pandang dalam sepekan terakhir kurang dari 1.000 meter sehingga dapat berisiko bagi para pilot yang ingin mendaratkan pesawatnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah meminta kepada seluruh maskapai penerbangan untuk menghindari wilayah udara kontrol Pekanbaru, Provinsi Riau, yang masih pekat diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah mengeluarkan Notice to Airmen (NOTAM) No WRRR-80899/13 tentang Peringatan Forecast and Raining Maker sejak 24-30 Juni 2013 pada pukul 08.00-16.00 WIB.
Upaya hujan buatan yang dilakukan BNPB dan BPPT untuk memadamkan kebakaran lahan dan kabut asap, cukup berhasil. Hasil operasi pemadaman api di Riau cukup efektif dengan sudah jauh berkurangnya titik api, menjadi 60 titik pada Rabu (26/06). Hal itu menyusul kawasan Riau yang diguyur hujan beberapa hari ini. Namun, kondisi di udara masih berkabut asap akibat penguapan air dari permukaan tanah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved