Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, mengungkapkan, banyak kerugian yang dialami industri maskapai penerbangan. Penyebabnya karena maskapai penerbangan merupakan perusahaan yang termasuk paling banyak menggunakan dolar dalam biaya operasional. Sedangkan, kondisi nilai tukar rupiah saat ini terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Biaya operasinya maskapai pasti terpengaruh dari pelemahan rupiah," kata Jonan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (29/09).
Terkait berapa banyak jumlah kerugian yang saat ini dialami oleh industri maskapai penerbangan, Jonan belum mau menanggapi secara detail.
Jonan hanya memastikan dalam aturan untuk industri maskapai penerbangan, saat ini pemerintah telah mengatur tarif batas atas dan bawah untuk maskapai bisa bebas berinovasi mencari keuntungan. "Untuk perkara orangnya (maskapai) suka jual rugi ya itu terserah," kata Jonan.
Menurut Jonan, industri-industri yang paling banyak berpengaruh karena semakin melemahnya rupiah terjadi di sektor-sektor Industri seperti logistik, penerbangan, bahkan sampai ke industri yang bergerak di sektor keuangan.
Bahkan, kata Jonan, khusus untuk industri maskapai penerbangan, selain merugi karena belum stabilnya kondisi rupiah, kerugian ini juga diakibatkan adanya kasus kebakaran hutan di beberapa wilayah Indonesia yang semakin meluas.
“Dengan adanya abut asap yang semakin parah, membuat banyak maskapai membatalkan penerbangan mereka, baik rute domestik maupun internasional,” pungkas Jonan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved