Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta program Keluarga Berencana (KB) kembali digaungkan. Sebab saat ini program tersebut kini seperti tenggelam dan gagal mengendalikan laju pertumbuhan manusia di Indonesia.
“Gagalnya program KB dapat dilihat dari beberapa fakta terkini. Misalnya, angka kematian ibu hamil melahirkan yang seharusnya turun dari 228 menjadi 112 justru malah meningkat menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup,” kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/09).
Menurut Surya, kenaikan angka kematian ibu hamil melahirkan juga sejalan dengan kenaikan angka kematian bayi. Target MDGs untuk menurunkan angka kematian tersebut tidak tercapai.
"Berarti di situ indikasinya program KB gagal, atau tidak lagi kita bicara KB. Maka Pak Presiden tadi menekankan sekali kita harus kerja keras untuk menggaungkan kembali KB," kata Surya,
Surya mengatakan, pemerintah bertekad menggaungkan kembali program KB sebagai persiapan menghadapi bonus demografi yang diperkirakan mencapai puncaknya sekitar 2025-2045. Bonus demografi adalah masa di mana struktur umur penduduk usia kerja 15-64 tahun melebihi 50 persen.
"Kalau mereka ini yang berusia kerja tidak berkualitas, tidak berkompetensi, tidak berkarakter, maka apa yang diramalkan oleh Bung Karno dulu, akan menjadi bangsa kuli," kata Surya.
Surya mengatakan, BKKBN akan mencanangkan berbagai program untuk menekan pertambahan penduduk dan meningkatkan kualitasnya mulai tahun depan.
“Beberapa program yang disiapkan adalah meresmikan kampung KB di sekitar Jawa Barat dan akan diisi dengan pembinaan keluarga sejahtera, kampanye membina anak, kampanye menjadi orangtua hebat dalam 1.000 hari kehidupan pertama,” pungkas Surya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved