Pelayaran Domestik dan Internasional dari Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada Selasa (29/09) siang lumpuh. Pelayaran tidak bisa beroperasi akibat jarak pandang hanya berada dibawah 500 meter, akibat tebalnya kabut asap dampak kebakaran lahan.
“Ini sudah perintah kepala kantor. Semua tidak boleh berlayar karena jarak pandang sangat buruk," terang Syahbandar Pelabuhan Umum Telaga Punggur Erwin Sjafrizal kepada pers di Batam, Selasa (29/09).
Erwin mengatakan, Kepala Kantor Pelabuhan Batam Gajah Roseno sudah mengunjungi semua pelabuhan di Batam. Ia memerintahkan semua pelayaran ditunda sampai asap menipis.
“Perintahnya menunggu jarak pandang membaik. Termasuk yang pelayaran ke Singapura dan Malaysia juga ditunda sampai jarak pandang membaik," ujar dia.
Saat ini, tambah dia, jarak pandang pada perairan Batam hanya berkisar 200 meter, jauh dari ambang batas normal yang diharuskan yakni, 1,5 mil laut.
“Pada perairan Tanjungpinang masih bisa. Sejumlah kapal yang terlanjur berlayar dari Tanngpinang masih masuk. Namun dari Batam sudah tidak bisa lagi," kata Erwin.
Meskipun tidak ada pelayaran, namun kondisi Pelabuhan Punggur masih relatif sepi. Hanya sejumlah kapal tujuan Tanjungpinang nampak menumpuk di pelabuhan.
Untuk pelayaran Roro dari Punggur, kata dia, pada Selasa pagi masih bisa. Namun menjelang siang juga dihentikan setelah kabut asap kian pekat. “Semua lumpuh. Tidak ada yang berlayar lagi. Kapal-kapal juga numpuk di pelabuhan baik di Telaga Punggur, Sekupang, Harbour Bay, dan Batam Centre," ujar dia.
Asap pekat mulai menyelimuti Batam pada Senin sore. Kondisinya sempat membaik, namun sepanjang Selasa pagi hingga siang kondisinya kembali memburuk.
Pada Selasa pagi, Bandara Internasional Hang Nadim Batam juga sempat lumpuh hingga beberapa jam. Penerbangan tujuan Batam dialihkan ke Medan Sumatera Utara.
© Copyright 2024, All Rights Reserved