Saat Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Timur menggelar rapat pleno penetapan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Jatim di Kantor KPUD Jatim, Minggu (14/07), massa pro Khofifah mendadak berupaya masuk ke kantor KPUD.
Massa tidak berhasil menerobos barisan polisi yang membawa perlengkapan anti huru hara dan memenuhi satu sisi Jalan Raya Tenggilis Surabaya. Namun polisi berhasil menghadang massa.
''Kami di sini bukan untuk berbuat anarkis, kami hanya ingin bersilaturahim dengan anggota KPUD dan meminta mereka memasukkan pasangan Khofifah-Herman sebagai pasangan cagub-cawagub Jatim,'' kata seorang orator aksi, Syamsul Arifin.
Aksi tersebut sempat memancing perhatian sejumlah pejabat polisi. Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono dan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta langsung turun ke lokasi untuk memantau langsung aksi tersebut.
Alotnya penentuan pasangan Khofifah-Herman untuk maju dalam Pilgub Jatim terjadi karena ditemukannya dukungan ganda dua partai non parkemen yakni PPNUI dan PK.
Sebab selain kepada Khofifah-Herman, dua partai itu (PPNUI-PK) juga memberikan kepada pasangan petahana Soekarwo-Saifullah Yusuf.
Bagi pasangan Khofifah-Herman, dukungan dua partai gurem itu sangat penting. Sebab tanpa dukungan itu, syarat minimal dukungan partai sebanyak 15% bisa tak tercapai.
© Copyright 2024, All Rights Reserved