Untuk menyatukan langkah partai dalam menentukan arah koalisi pada pemilihan Presiden, 9 Juli nanti, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menunjuk Majelis Musyawarah Partai (MPP). Dengan pembentukan MPP ini, PPP memulai lagi dari nol pembicaraan koalisi dengan partai lain.
“Arah koalisi partai akan dibahas dalam suatu institusi yang bernama Majelis Musyawarah Partai. Hal itu untuk mencegah tindakan orang per orang yang mengatasnamakan partai," terang Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi kepada pers di Jakarta, Jumat (25/04).
Emron menjelaskan ada 9 anggota MPP, yakni Suryadharma Ali, Emron Pangkapi, Suharso Monoarfa, Azrul Azwar, Lukman Hakim Saifuddin, Romahurmuziy, Berlianti Harahap, Zarkasih Nur, dan Maimun Zubair. Pembentukan MPP sesuai dengan pasal 57 AD/ART partai.
Ditanya arah koalisi yang dipilih PPP, Emron menegaskan masih terbuka pada semua opsi. Bisa ke poros partai Islam, tetapi juga bisa ke poros nasionalis. “Arah koalisi terus berkembang. Mungkin gagasan Pak SDA, mungkin gagasan ketua majelis pertimbangan, mungkin gagasan Pak Suharso," ujarnya.
Sejauh ini, Emron paling getol mendorong koalisi dengan sesama partai Islam. SDA sendiri masih memilih bergabung dengan Gerindra. Sementara Suharso memilih bergabung dengan Golkar, terutama dari kubu Jusuf Kalla. Adapun kubu Sekjen Romahurmuziy menginginkan koalisi dengan calon presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) dari PDIP.
© Copyright 2024, All Rights Reserved