Reshuffle kabinet juga mengundang perhatian Wakil Ketua Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lily Wahid. Uniknya, anggota Fraksi PKB itu menyebut bos partainya, Muhaimin Iskandar sebagai satu dari 6 menteri yang layak diganti.
Kepada pers, Senin (18/10), Lily mengatakan, Menteri Tenaga Kerja, Muhaimin Iskandar yang juga Ketua Umum PKB tidak bekerja maksimal. Karena itu, layak diganti.
Selain Muhaimin, 5 menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II yang tak perform, Mensesneg, Menlu, Menakertrans, Menteri PDT, Menhub, dan Menteri ESDM.
"Yang paling tidak optimal itu Sudi Silalahi sebagai Mensesneg kok terlupa sampai Presiden terlibat kontroversi terkait status hukum Jaksa Agung. Menlu Marty Natalegawa dinilai gagal menjaga martabat bangsa di mata internasional. Menlu dinilai kurang tegas dalam memutuskan sikap diplomatik Indonesia kepada negara lain.
"Menlu Marty Natalegawa karena kasus Malaysia, pembatalan kunjungan ke Belanda juga sangat memalukan di dunia internasional," kritik Lily.
Sementara itu Menakertrans Muhaimin Iskandar yang juga Ketum PKB dinilai Lily tidak serius bekerja membantu SBY. Lily mengusulkan agar Cak Imin diganti bersama lima menteri lainnya. "Menakertrans saya lihat tidak ada kerjanya dalam satu tahun ini. Keberpihakan mereka terhadap TKI sangat tidak optimal."
Lily membandingkan waktu jaman Erman Suparno hukuman mati saja bisa dibatalkan. "Bagi saya menteri dari manapun kalau tidak maksimal harus diganti."
Lili juga mengkritisi kinerja Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faizal Zaini. Helmi dirasa tidak banyak membantu rakyat miskin di pedesaan. "Menteri PDT juga menurut saya tidak serius. Banyak daerah tertinggal yang belum tersentuh pembangunan,
Selain itu, Lily menyebut isu skandal asmara dua menteri dari PD juga layak dijadikan masukan SBY. Diharapkan SBY memilih menteri yang berkarakter bersih dan layak dicontoh rakyat.
"Menhub dan ESDM juga banyak masalah pribadi. Kecelakaan kereta api juga terus terjadi," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved