PT Energi Mega Persada Tbk menjual anak perusahaannya Lapindo Brantas Inc ke Lyte Limited, perusahaan yang berafiliasi ke Kelompok Usaha Bakrie. Lyte Limited yang selanjutnya akan berubah nama menjadi Bakrie Oil&Gas, akan memenuhi seluruh kewajiban Lapindo atas masalah di Blok Brantas.
Demikian disampaikan Direktur PT Energi Mega Persada Thomas L Soulsby. Lyte Limited seratus persen dimiliki oleh Kelompok Bakrie. Saat ini perusahaan tersebut sedang dalam proses berganti nama menjadi Bakrie Oil&Gas, diharapkan selesai dalam waktu seminggu," kata Thomas.
PT EMP menjual Lapindo dengan melepas kepemilikan sahamnya di Kalila Energy Limited dan Pan Asia Enterprise Limited dimana kedua perusahaan tersebut sama-sama memiliki 99,99 persen saham di Lapindo.
Investor Relation PT EMP Herwin W Hidayat mengatakan surat edaran atas rencana divestasi Lapindo tersebut telah disampaikan ke Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) kemarin sore. Setelah mendapat persetujuan dari BAPEPAM, rencana divestasi tersebut akan dibawa ke Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT EMP yang rencananya akan dilakukan pada bulan Oktober, karena harus mendapatkan persetujuan dari seluruh pemegang saham independen.
Herwin memaparkan EMP melepas Lapindo untuk melindungi kepentingan pemegang saham. Penjualan ini juga akan mencegah implikasi negatif akibat peristiwa Banjarpanji yang mengurangi daya tarik keseluruhan portfolio EMP. "Dengan lepasnya Lapindo dari EMP, neraca keuangan perusahaan akan tetap positif. Fokus perusahaan juga tidak lagi tercurah ke Lapindo sementara ada aset-aset lain yang perlu dikembangkan," ujar Herwin.
Dalam keterangan persnya, pihak EMP mengatakan meskipun kinerja produksi dan dan keadaan cadangan dari Lapindo Brantas memenuhi perkiraan, dampak negatif operasional dan keuangan terhadap EMP akibat kejadian di Sumur Banjar Panji-1, cukup signifikan. Pengendalian yang sedang dilakukan untuk mengatasi situasi di Banjarpanji telah menyerap sumber daya perusahaan yang terbatas dari aktivitas pengembangan produksi jangka pendek dan juga kesempatan untuk mengoptimalkan aset jangka panjang di blok-blok lain yang dimiliki dan dioperasikan oleh EMP. "Sampai awal September ini, tercatat dana yang harus dikeluarkan EMP untuk mengatasi masalah teknis maupun yang terkait pihak ketiga di Banjarpanji mencapai 20 juta dollar AS," kata Herwin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved