Helikopter yang membawa rombongan Kepala National Disaster Management Authority (NDMA) Pakistan atau Badan Penanggulangan Bencana, Mayor Jenderal Muhammed Saeed Aleem serta beberapa jurnalis mendapat serangan roket saat hendak berkunjung ke lokasi gempa di Distrik Awaran di Provinsi Baluchistan. Beruntung, tembakan itu meleset dan rombongan selamat.
Juru bicara Militer Pakistan di Baluchistan, Brigadir Muhammad Abdur Raheem, mengatakan helikopter itu juga tengah membawa beberapa staf dan dua jurnalis lokal. Helikopter tersebut dapat lolos dari maut karena menukik ke Bukit Mashki. "Semuanya selamat," kata Raheem.
Saat ini, belum ada satu pun klaim dari kelompok militan tertentu yang menyatakan bertanggung jawab terhadap serangan yang gagal itu. Namun menurut laporan pejabat berwenang di Pakistan, area tersebut memang merupakan basis kelompok pemberontak Front Pembebasan Baluchistan.
Sementara itu, jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) di bertambah menjadi 348 orang. Menurut pejabat penanggulangan bencana di Baluchistan, Shehzada Farhat, menyebut, total korban luka menjadi 513 orang dan sekitar 21 ribu rumah telah hancur.
Gempa yang terjadi pada Selasa kemarin itu, guncangannya terasa hingga ke New Delhi, ibukota India. Komunikasi juga ikut terganggu pasca terjadinya gempa.
Tim penyelamat telah dikerahkan ke daerah Awaran dan Kech untuk menolong korban luka dan mengevakuasi korban tewas. Korban selamat yang kini menjadi pengungsi juga tidak kalah menderita. Mereka harus bertahan hidup di tempat terbuka dan cuaca panas, sedangkan persediaan air minum amat terbatas. Analis cuaca menyebut, oktober akan menjadi periode terpanas di daerah Baluchistan. Suhu tertinggi akan mencapai sekitar 37 derajat Celcius.
© Copyright 2024, All Rights Reserved