Direktur Program Asia di Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa, Janka Oertel, mengimbau negara-negara di kawasan Eropa untuk berhati-hati dengan produk kendaraan listrik China.
Sebab diduga mobil itu telah dipasangkan perangkat untuk menyadap informasi pengguna dan dikirimkan ke Pemerintah China.
"Di dalam kendaraan, perilaku pengemudi dan penumpang dipantau. Di luar, sensor melacak dan menelusuri lingkungan sekitar," ungkap laporan tersebut.
Meski telah mengetahui risiko ini, namun sejauh ini Komisi Eropa hanya memberikan imbauan untuk lebih berhati-hati.
Produk teknologi China memang sangat terkenal. Dengan kualitas yang hampir mirip buatan Barat, produk asal Negeri Tirai Bambu itu dibanderol dengan harga yang murah.
Salah satunya yakni mobil listrik China merek BYD. BYD menjadi sponsor utama dalam Kejuaraan Sepak Bola Eropa 2024, menggantikan perusahaan otommtif tuan rumah Jerman, Volkswagen.
Dikutip dari Bitter Winter, Jumat (9/2/2024), Saat ini China menguasai 5% pangsa pasar kendaraan listrik Uni Eropa, dengan penjualannya tumbuh sebesar 23% tahun 2023 lalu.
Dengan harga 20% lebih murah dibandingkan mobil serupa yang dijual oleh pabrikan Barat, prospek mobil listrik China tampaknya akan cemerlang di Uni Eropa.
Kendati demikian, produk China harus menghadapi tantangan serius, khususnya soal masalah keamanan yang tadi disebutkan. Pengguna diminta mewaspadai adanya alat penyadap di mobil listrik China. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved