Ternyata penyebab matinya radar di Bandara Seokarno-Hatta dikarenakan kapasitor yang mengalirkan listrik dari Uninteruptible Power Supply (UPS) I ke UPS II terbakar. Saat ini Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki penyebab terbakarnya kapasitor itu.
"Hasil investigasi awal didapatkan komponen kapasitor di UPS I terbakar," kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi di kantor Angkasa Pura II, Cengkareng, Banten, Senin (24/12).
Tatang menjelaskan, kapasitor tersebut berfungsi sebagai subber filter sehingga mengakibatkan saklar otomatis ke UPS II tidak berfungsi. UPS II berfungsi menggantikan UPS I setelah dilaksanakan switch secara manual.
Mengenai penyebab kenapa kapasitor tersebut terbakar masih ditelusuri oleh KNKT. Padahal ini sudah di asuransikan, dan ada juga pabriknya. “Kami akan ungkap, jangan sampai ada yang disembunyikan," ujar Tatang.
Menurut Tatang, investigasi ini melibatkan beberapa pihak. Yakni dari TNI Angkatan Udara, Kohanudnas, PT Angakasa Pura II, Ditjen Perhubungan Udara, dan PT PLN. Tujuan dari investigasi ini adalah untuk memperbaiki tingkat keamanan (safety) penerbangan dan mencegah hal serupa tidak terulang lagi.
"Ini hanya untuk perbaikan safety, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Bandara Sukarno Hatta dan kami tegaskan tidak ada satu pesawat pun yang mengalami kecelakan,” pungkas Tatang.
Hasil Awal investigasi KNKT, mengungkapkan radar di Bandara Soekarno-Hatta tidak mengalami kerusakan. "Tidak ada kerusakan pada radar atau masalah pada Uninteruptible Power Supply (UPS)," ujar Tatang Kurniadi.
Menurut Tatang, pemberitaan soal matinya radar di bandara terbesar di Indonesia itu tidaklah benar. Termasuk soal terjadinya near miss pesawat saat radar mati. "Efeknya adalah mengganggu wajah kita sebagai penerbangan udara internasinal karena citra penerbangan kita sedang naik," ujar Tatang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved