Yayasan Artha Graha Peduli melakukan evakuasi medis pada dr Arifin K Anwar, 36 yang mengalami musibah cedera di kepala dan mengalami koma. Artha Graha Peduli mengirimkan pesawat jet untuk mengevakuasi dokteryang berparktik di Bajawa, Ngada, Nusa Tenggara Timur itu ke rumah sakit di Yogyakarta.
"Doakan perjalanan lancar dan dr Arifin dapat segera ditangani di RS Yogya," kata dr Graz Rimba, dokter dari Artha Graha Peduli yang memimpin proses evakuasi kepada pers, Sabtu (21/05).
Dalam proses evakuasi ini, ikut pula perwakilan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dinkes, dan pihak dari RS Bajawa. Evakuasi dilakukan pada Sabtu pagi dan tiba di Bandara Bajawa sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Kemudian, setelah pengisian bahan bakar, pesawat segera terbang membawa pasien ke Bandara Adisucipto, Yogyakarta.
dr Graz mengatakan, proses evakuasi medik ini sangat darurat dilakukan karena pasien dalam keadaan "intra cranium injury", yaitu cedera di kepala sehingga menyebabkan koma.
Pasien dalam kondisi ini harus dibantu dengan ventilator (pernapasan buatan dari mesin) karena tidak bisa bernafas secara spontan. "Nafasnya dibantu mesin istilahnya," ujar Graz.
Belum diketahui pasti penyebab cedera di kepala yang membuat dr Arifin Anwar mengalami koma. Anwar yang lahir di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, adalah dokter PNS yang mengabdi di RS Bajawa.
Sekedar informasi, evakuasi medik ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan oleh Artha Graha Peduli. Yayasan milik pengusaha Tommy Winata ini memang menggelar program yang dinamakan Artha Graha Peduli Dokter.
"Artha Graha Peduli Dokter didirikan untuk membantu para dokter yang menjalankan tugas negara di daerah terpencil dan perbatasan negara. Jangan sampai ada dokter yang gugur dalam tugas negara seperti dokter Andra tempo hari," kata Graz Rimba.
Sebelumnya, pada 26 November 2015, Tim Artha Graha Peduli juga membantu evakuasi pasien atas nama dr. Firman Budi beserta 2 perawat Intan dan Ade yang terkena malaria di distrik Iwur pedalaman Papua. Dengan pesawat sewaan, ketiganya mendarat dengan selamat di Bandara Sentani, Jayapura.
Graz mengimbau perusahaan-perusahaan lain juga memiliki kepedulian dan keterpanggilan untuk membantu dokter yang berjuang di daerah terpencil.
© Copyright 2024, All Rights Reserved