Kiai kharismatik yang juga menjabat Rais Aam Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU), KH Sahal Mahfudz meninggal dunia di Pati, Jawa Tengah, Jumat dini hari (24/01), pukul 01.05 WIB. Demikian kabar yang dikutip dari akun Twitter resmi NU.
"Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un, Rais Aam PBNU KH Sahal Mahfudz wafat Jumat (24/1) pukul 01.05 WIB. Duka mendalam untuk Indonesia. Al-Fatihah," demikian tulis akun @NU_Online.
Sebelumnya pada pekan lalu, Kiai Sahal dirawat di RSUP Dr Kariadi Semarang karena kondisi kesehatannya yang semakin memburuk. Saat dirawat di RS yang sama akhir tahun lalu, mantan Wapres Jusuf Kalla sempat menjenguk.
Kiai Sahal lahir di Pati, 17 Desember 1937 silam. Sejak tahun 1963, Kiai Sahal memimpin Pondok Pesantren Maslakul Huda di Kajen Margoyoso, Pati, Jawa Tengah peninggalan ayahnya, KH Mahfudz Salam.
Pimpinan tertinggi di organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar di Indonesia ini wafat di usia 76 tahun, setelah sebelumnya berjuang dari kondisi jantung yang kurang baik.
"Menurut keluarga, Jenazah KH. Sahal Mahfudz akan dikebumikan Jumat (24/01) pukul 09.00 WIB pagi di tempat kelahiran beliau di Kajen, Kabupaten Pati Jawa Tengah," dikutip dari NU Online, Jumat (24/01).
Mbah Sahal merupakan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak tahun 2000 hingga saat ini. Beliau juga dikenal sebagai seorang Ulama Ahli Ushul Fiqh terkemuka di Indonesia. Beberapa karya fenomenal beliau dalam ilmu Ushul Fiqh menjadi rujukan dan pedoman para santri pondok pesantren.
Beberapa di antara karyanya, Intifakh al-Wadjin, Faidh al-Haja ala Nail al-Raja Mandhumah Safinat al-Naja, Thariqat al-Hushul ala Ghayat al-Wushul dan a-Bayan al-Mulamma an Alfadh al-Luma (al-Syairazi).
© Copyright 2024, All Rights Reserved