Kepolisian Malaysia menangkap 19 orang terkait kerusuhan pusat perbelanjaan Plaza Low Yat Plaza di Kuala Lumpur. Kerusuhan dipicu oleh pencurian telepon seluler (ponsel) yang kemudian berkembang menjadi kekerasan dengan sentimen ras.
Kepolisian mengatakan, 19 orang tadi ditahan untuk penyelidikan atas kerusuhan yang menyebabkan salah satu mal populer di Kuala Lumpur itu sempat ditutup. Beberapa orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Sejumlah pihak khawatir kerusuhan dilandasi sentimen ras yang merupakan masalah peka di Malaysia.
Perdana Menteri Najib Razak buru-buru meminta warga untuk tidak memandang insiden itu dari kacamata ras. PM Najib Razak menyerukan agar rakyat Malaysia tetap tenang dan tidak terprovokasi.
"Saya ingin menekankan bahwa dalam kasus-kasus seperti ini, biasanya akan dilihat dari perspektif ras. Pada akhirnya, tindakan kriminal diberi pertimbangan rasial. Ini tidak boleh terjadi di negara kita," kata PM Najib sebagaimana dilaporkan kantor berita Bernama.
Kerusuhan di Low Yat Plaza bermula Sabtu (11/07) ketika seorang pemuda dilaporkan mencuri sebuah telepon seluler. Dia kemudian dikejar, dibekuk, dan disiksa oleh para pedagang di sana sebelum diserahkan ke polisi, seperti dilaporkan media di Malaysia.
Namun teman-teman pemuda tersebut menyerbu mal dan menyerang toko yang karyawan-karyawannya membantu menangkap sang pemuda.
Pada Minggu malam (12/07) sekitar 200 orang berkumpul di pusat perbelanjaan itu sehingga polisi memerintahkan mal ditutup lebih awal.
Polisi bahkan sudah melarang siapa pun, termasuk wartawan, masuk ke kawasan di sekitar mal tapi orang-orang kembali berkumpul di sana Senin dini hari (13/07) dan terjadi lagi perkelahian antara dua kelompok.
Insiden di mal tersebut terjadi di tengah penyelidikan kerugian yang dialami perusahaan investasi negara, 1MDB, dan penyelidikan tentang dugaan dana sekitar US$700 juta mengalir ke rekening pribadi PM Najib Razak dari perusahaan-perusahaan yang terkait dengan 1MDB. Najib mengklaim dirinya tidak menggunakan uang publik untuk kepentingan pribadi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved