Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, hingga Rabu (11/09) sebanyak 8.960 WNI yang berada di Suriah sudah dipulangkan. Upaya pemulangan WNI ke Tanah Air juga terus dilakukan untuk menjamin keselamatan dan keamanan warga negara Indonesia yang berada di Suriah.
"Pemerintah melalui Kemenlu telah melakukan upaya perlindungan dan repatriasi (pemulangan) warga negara kita di Suriah. Yang sudah berhasil direpatriasi mencapai 8.960 orang melalui 183 gelombang," kata Marty dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Rabu (11/09).
Marty mengungkapkan, hingga kini masih ada WNI yang berada di Suriah. Namun Pemerintah menjamin semua WNI akan dikembalikan ke Tanah Air sebelum keadaan di Suriah bertambah buruk. Selain upaya perlindungan terhadap WNI, Marty juga mengatakan, Indonesia telah menyampaikan opsi damai.
"Ada tiga elemen posisi Indonesia terkait peristiwa di Suriah ini. Yang paling sederhana ialah hentikan kekerasan, berikan bantuan kemanusiaan, dan mendesak adanya proses politik yang transparan dan sesuai yang dikehendaki masyarakat Suriah," ujar Marty.
Menurut Marty, posisi Indonesia atas peristiwa di Suriah itu sudah disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20.
"Bersyukur sudah ada tanda-tanda kemajuan, adanya kesepakatan dari pihak Suriah untuk menyerahkan senjata kimianya kepada pihak ketiga, meski ini harus kita cermati bagaimana bentuknya," kata Marty.
Sementara, Anggota Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan, Tri Tamtomo, meminta Kemenlu tidak melupakan sisa 3.000 WNI yang masih ada di Suriah. "Apalagi sudah ada perang saudara. Nasib yang 3.000 orang ini harus diutamakan. Kami meminta Kemenlu terus meng-update agar kita bisa mengikuti kondisinya," pungkas Tri.
© Copyright 2024, All Rights Reserved