Pemerintah akan memberikan subsidi terhadap harga tiket kereta rel listrik (KRL) Ekonomi AC Jabodetabek (Commuter Line) mulai 1 Juli 2013 mendatang. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari dihapuskannya KRL ekonomi non AC Jabodetabek. Dari Rp9000 harga tiket Commuter Line tersebut pemerintah mensubsidinya dalam bentuk Public Service Obligation sebesar Rp4000.
“Menurut perhitungan kita, berikan subsidi sebesar Rp4.000 kepada penumpang KRL AC ekonomi. Sehingga masyarakat maksimal hanya membeli tiket seharga Rp5.000. Seperti dari Jakarta ke Bogor tarifnya itu Rp9.000 jadi masyarakat cukup membayar Rp5.000," ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Hanggoro Budi Wirjawan kepada pers di Jakarta, Rabu (22/05).
Subsidi atau Public Service Obligation (PSO) nantinya akan diberikan kepada seluruh penumpang KRL Jabodetabek bukan melalui mekanisme hanya golongan masyarakat tertentu. Tahun 2013, alokasi anggaran subsidi untuk KRL ekonomi hanya sebesar Rp156 miliar.
“Kalau segmen atau target subsidi tertentu itu ribet dan peluang penyimpangan itu besar sekali. Ini membuat catatan temuan dan kita optimalkan anggaran yang ada untuk seluruh penumpang Jabodetabek. Selain itu, DPR juga mendukung agar pembagian PSO secara menyeluruh," terang dia.
Budi menyebut, ada syarat khusus yang harus dilakukan PT Kereta Commuterline Jakarta (KCJ) agar penerapan subsidi dan penghentian operasional KRL non ekonomi bisa dilakukan. PT KCJ diharapkan dapat menyelesaikan proyek e-Ticketing paling lambat bulan ini. “Kalau KRL ekonomi non AC menjadi AC kita tetapkan 1 Juli 2013. Namun pelaksanaan e-ticketing harus tuntas di bulan Mei ini," tandas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved