Pihak keluarga anak buah kapal TB Charles di Sulawesi Selatan meminta pemerintah segera membebaskan sandera dengan membayar uang tebusan. Upaya itu dinilai menjadi solusi paling tepat setelah sebulan lamanya proses negosiasi mengalami jalan buntu.
"Kami berharap pemerintah menerapkan pembayaran uang tebusan seperti pembebasan sandera sebelumnya," kata kakak kandung Ismail Tiro, Muhammad Yahya Tiro, Selasa (02/08).
Sebelumnya, pemerintah telah membebaskan 14 sandera yang ditangkap kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Berbeda dengan upaya pembebasan tahap pertama, kali ini pemerintah tampaknya enggan memberikan uang tebusan.
Yahya khawatir sikap enggan pemerintah itu malah berdampak buruk bagi keselamatan 10 warna yang disandera itu. Pembayaran uang tebusan sebagai solusi jangka pendek yang patut ditempuh.
Menurut Yahya, pihak keluarga merasa lega setelah mendengar kabar kondisi terakhir dari Kementeriam Luar Negeri. Tujuh warga negara Indonesia yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf dikabarkan dalam kondisi baik.
Yahya mengungkapkan keluarga besarnya was-was mendengar kabar ihwal seluruh sandera tersebut. Sebab, dia mengatakan, beredar informasi seluruh sandera akan dipenggal jika uang tebusan tidak dibayar. "Kami tetap khawatir sepanjang mereka belum kembali ke Tanah Air," ujar Yahya.
Sudah lebih dari satu bulan, sebanyak 7 awak kapal TB Charles 001 disandera oleh kelompok bersenjata yang terafiliasi dengan Abu Sayyaf. Selain mereka, ada lagi tiga WNI asal Nusa Tenggara Timur yang disandera kelompok bersenjata Filipina. Mereka disandera di perairan Lahad Datu, Malaysia, pada 9 Juli lalu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved