Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beirut meminta seluruh warga negara Indonesia (WNI) untuk keluar dari Lebanon.
Permintaan ini dikeluarkan karena KBRI melihat kondisi perang Israel dan Hizbullah yang semakin memanas.
"Para WNI diminta meningkatkan kewaspadaan, mempertimbangkan keluar wilayah Lebanon mengingat penerbangan komersial masih beroperasi," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dalam rilis resmi, Selasa (30/7/2024).
Saat ini Lebanon dalam siaga tinggi setelah Israel menggempur Beirut sebagai balasan ke Hizbullah yang telah menyerang Dataran Tinggi Golan.
Judha menyarankan para WNI yang berada di Lebanon Selatan untuk sementara waktu berlindung di Safe House KBRI Beirut.
Berdasarkan data Kemlu RI, saat ini tercatat ada 203 WNI menetap di Lebanon. Selain itu, 14 WNI tinggal di Lebanon selatan.
Konflik Hizbullah dan Israel memanas usai milisi Lebanon menyerang Dataran Tinggi Golan pada pekan lalu.
Serangan itu menyebabkan 12 orang tewas termasuk anak-anak di Kota Majdal Shams.
Ada pun Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah Suriah yang dianeksasi Israel dalam Perang 6 Hari 1967.
Dua per tiga wilayah barat Dataran Tinggi Golan saat ini dikendalikan oleh Israel. Sementara itu, satu per tiga bagian timur tetap berada di bawah kontrol Suriah.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan merespons keras setiap serangan Hizbullah.
"Israel tidak akan dan tidak bisa membiarkan ini berlalu. Kami akan merespons dan respons kami akan sangat parah," kata Netanyahu ketika berkunjung ke lokasi serangan di Dataran Tinggi Golan, awal pekan kemarin.
Sehari setelah serangan, Israel melancarkan serangan udara ke Beirut dan menargetkan Dewan Syura Hizbullah di lingkungan Haaretz.
Gempuran mereka juga menewaskan komandan militer paling senior Hizbullah dan kepala unit strategis, Fuad Shukr, yang juga dikenal sebagai "Sayyid Muhsan."
Shukr menjabat sebagai tangan kanan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, dan menjadi penasihat dia selama operasi masa perang. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved