Barisan Pro-Demokrasi, Senin (30/9/2024), mengeluarkan pernyataan sikap mengutuk keras pembubaran paksa acara diskusi diaspora berjudul Silaturahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional yang digelar di Hotel Grand Kemang, Kemang Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024) kemarin.
"Para preman yang tidak jelas identitasnya secara demonstratif menyerbu masuk ke tempat acara di ruangan hotel membubarkan acara pertemuan secara paksa, berteriak-teriak, mencopot spanduk dan mengacak-acak ruangan membubarkan diskusi," tulis Barisan Pro-Demokrasi.
Sejumlah tokoh dan aktivis bergabung dalam Barisan Pro-Demokrasi ini, antara lain M. Said Didu, Anthony Budiawan, Refly Harun, Roy Suryo, Abraham Samad, Petrus Selestinus, Andi Sahrandi, Jimly Asshiddiqie, Ikrar Nusabakti, Palaar Batubara, I Dewa Gede Palaguna, Jaya Suprana, Bivitri Susanti, dan Andy F Noya.
Ironisnya, kata Barisan Pro-Demokrasi, aksi kekerasan itu terjadi diketahui pihak aparat keamanan. Sebab penyerbuan masuk hotel dilakukan di depan sejumlah aparat polisi.
"Diduga keras telah terjadi pembiaran oleh pihak aparat polisi yang seharusnya bertugas menjaga keamanan," kata Barisan Pro-Demokrasi.
Barisan Pro-Demokrasi mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar segera mengusut, menyelidiki, dan menindak para pelaku, termasuk pihak-pihak yang menyuruh atau bertanggung jawab atas aksi premanisme tersebut.
"Aksi pembubaran diskusi tersebut merupakan teror pada warga negara, yang semestinya tidak boleh terjadi dalam negara yang menjunjung supremasi hukum dan demokrasi," pungkas Barisan Pro-Demokrasi. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved