Kampanye “Save Malaysia” yang dipimpin mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang menyerukan agar Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mundur mendapat dukungan luas dari kalangan oposisi. Sejumlah rival dalam politik di Malaysia bersatu menandatangani Deklarasi Warga yang menyerukan Najib untuk lengser dari tampuk pemerintahan.
Kampanye itu, menurut mereka, merupakan upaya menyelamatkan Malaysia yang akan terpuruk sebagai negara gagal di bawah pemerintahan Najib. Sejak diluncurkan pada awal Maret, gerakan warga ini telah berhasil mengumpulkan lebih dari 40 ribu tanda tangan.
Mereka yang menandatangani kesepakatan itu termasuk, Lim Kit Siang, mantan tahanan politik dari Partai Aksi Demokratis (DAP) yang selama ini vokal memaparkan berbagai kesalahan yang dilakukan Mahathir dalam politik Malaysia.
Mahathir meluncurkan kampanye ini menyusul pengunduran dirinya dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), karena menilai partai itu hanya mendukung pemerintahan Najib dan telah menjadi ladang praktik korupsi.
Ketika meluncurkan Deklarasi Warga pada 4 Maret lalu, Mahathir menerima dukungan dari rival terbesarnya, Anwar Ibrahim, dari balik jeruji besi. Anwar merupakan wakil perdana menteri era Mahathir namun dipecat dan kemudian tersangkut kasus sodomi. Kasus itu dituding Anwar adalah upaya politik untuk menjegalnya.
Pada masa pemerintahan Najib, Anwar yang memimpin aliansi oposisi Malaysia, kembali tersandung kasus sodomi dan dinyatakan bersalah tahun lalu. Di dalam tahanan, Anwar menyatakan mendukung kampanye Mahathir untuk melengserkan Najib.
Terkait dukungan Anwar ini, juru bicara Mahathir, Sufi Yusoff menyatakan menyatakan Mahathir menyambut siapapun yang mendukung gerakan untuk melengserkan Najib.
"Bagi dia, siapa saja berhak menyokong karena ini adalah gerakan rakyat, bukan [gerakan dari] partai politik atau kelompok tertentu. Semua yang hadir hari ini memperjuangkan hak-hak rakyat," ujar Sufi.
Pengamat dan direktur eksekutif Asian Strategy and Leadership Institute, Michael Yeoh, menilai, apa yang Mahathir lakukan dalam Deklarasi Warga dan bersatu bersama Kit Siang dan DAP dan sejumlah kelompok lain adalah mempersiapkan pertarungan untuk pemilihan umum selanjutnya.
“Dukungan Mahathir untuk DAP dan pengelompokan baru mungkin bisa dianggap penting dalam upaya memobilisasi dukungan [etnis] Melayu dari perdesaan," ujar dia.
Meski demikian, terdapat pula sejumlah pihak yang menolak mengasosiasikan diri dengan Mahathir. Mereka menyatakan Mahatir hanya berupaya menyelamatkan partai berkuasa UMNO, yang sempat dipimpinnya selama 22 tahun.
"Dia mengerti sepenuhnya bahwa ketika tidak ada yang bisa dia lakukan dalam UMNO, dia harus keluar dari UMNO untuk membawa pertempuran ini ke luar, mendapatkan dukungan sebanyak mungkin dari berbagai kelompok termasuk oposisi," kata Saifuddin Abdullah, mantan menteri pendidikan tinggi.
Para pendukung kampanye ini berencana mengadakan pertemuan tertutup pada 27 Maret mendatang untuk mengembangkan konsensus nasional soal reformasi kelembagaan serta sistem politik baru.
© Copyright 2024, All Rights Reserved